SYAKHRUDDIN.COM – Vaksin Novavax yang akan digunakan di Indonesia, diklaim 89,3 persen efektif melindungi orang dari gejala Covid-19. Persentase itu merupakan hasil analisis sementara dari studi Fase 3 di Inggris.
Studi tersebut menilai ada kemanjuran penggunaan vaksin Novavax selama periode penularan tinggi dan varian baru yang muncul dan beredar luas di Inggris.
Dilansir dilaman CNN, “NVX-CoV2373 (Novavax) adalah vaksin pertama yang tidak hanya efektif secara klinis melawan Covid-19. Tapi juga punya efikasi klinis signifikan melawan varian baru (virus corona) yang menular di Inggris dan Afrika Selatan,” jelas Stanley C. Erck, President dan Chief Executive Officer Novavax, dalam keterangan resmi, Kamis (28/1/21).
Novavax sendiri menjadi salah satu vaksin corona yang akan dibeli oleh Indonesia seperti ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan(Kemenkes).
Sebelumnya, yaitu Sinopharm, AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Moderna, Novavax, Sinovax, dan vaksin Merah Putih.
Pemerintah telah menandatangani perjanjian dengan Novavax untuk penyediaan 50 juta dosis vaksin bagi Indonesia.
Angka efikasi 89,2 persen didapat dari uji klinis Fase 3 yang dilakukan di Inggris. Hasil uji coba itu menemukan 62 infeksi dari 15 ribu relawan.
Melansir Wall Street Journal, dari 62 orang yang terinfeksi Covid-19, enam telah menerima vaksin dan 56 mendapat suntikan plasebo. Di antara pasien yang sakit, sekitar setengahnya terinfeksi strain yang beredar di Inggris.
Sementara keefektifan vaksin melawan virus corona varian Inggris punya nilai diatas 50 persen. Dalam studi di Inggris, Novavax mengatakan bahwa berdasarkan pengujian yang dilakukan pada 56 dari 62 kasus Covid-19, vaksin tersebut 95,6 persen efektif melawan strain Covid-19 asli dan 85,6 persen melawan strain baru.
Perlu menjadi catatan, data tersebut belum menjalani pemeriksaan standar oleh para ahli dari luar sebelum dipublikasikan di jurnal medis.
Selain di Inggris, Novavax juga melakukan uji coba vaksin buatannya di Afrika Selatan. Dalam uji klinis Fase 2b di Afsel, vaksin Novavax hanya 49,4 persen efektif melawan Covid-19.
Sebab, berdasarkan studi awal, lebih dari 90 persen relawan yang terlibat terinfeksi varian baru virus corona yang menular di Afrika Selatan.
Mengingat kemanjuran yang lebih rendah di Afsel, Novavax mengatakan mulai mengerjakan versi modifikasi dari vaksinnya yang lebih menargetkan strain yang pertama kali diidentifikasi di negara itu dan berencana untuk memulai pengujian pada kuartal kedua.
Studi di Inggris melibatkan lebih dari 15.000 peserta berusia antara 18-84 tahun, termasuk 27 persen di atas usia 65 tahun. Sedangkan di Afsel melibatkan 4.400 peserta.
Vaksin Novavax yang bernama NVX-CoV2373 dikembangkan dengan teknologi nanopartikel rekombinan. Teknologi ini mengampil protein yang dikodekan dari urutan genetik lonjakan protein virus corona SARS-CoV-2. Protein ini lantas direproduksi di sel serangga.
Kandungan virus SARS-CoV-2 pada vaksin Novavax diklaim tidak dapat menyebabkan Covid-19 dan juga tidak dapat mereplikasi.
Vaksin itu stabil pada 2 derajat Celsisu hingga 8 derajat Celsius dan dikirim dalam formulasi cairan siap pakai yang memungkinkan distribusi menggunakan saluran rantai pasokan vaksin yang ada (syakhruddin)