SYAKHRUDDIN.COM – Pengembangan mobil terbang buatan Indonesia sedang menjadi sorotan, khususnya karena potensinya dalam mengubah paradigma perjalanan udara di Indonesia.
Mobil terbang ini, yang diberi nama Vela Alpha, tengah dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan perusahaan rintisan swasta, Vela Aero.
Prototipe Vela Alpha telah dipamerkan di Singapore Airshow 2024 di Changi, Singapura, dan mendapatkan apresiasi langsung dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Menurut pernyataan resmi dari Vela Aero di situs web dan saluran YouTube mereka, Vela Alpha dirancang sebagai armada vertical take-off landing (VTOL), membuka potensi untuk mengurangi waktu tempuh secara signifikan.
Salah satu klaim menarik adalah bahwa perjalanan dari pusat Jakarta ke Bandara Soekarno Hatta hanya membutuhkan waktu 8 menit dengan menggunakan Vela Alpha.
Ini merupakan langkah revolusioner karena memangkas waktu tempuh yang biasanya memakan waktu yang cukup lama, sebagaimana dilansir di laman detik Jakarta.
Contohnya, perjalanan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke pusat bisnis SCBD di Jakarta hanya membutuhkan waktu 8 menit, dibandingkan dengan waktu 60 menit atau lebih dengan mobil konvensional yang terkendala kemacetan, atau 40 menit dengan kereta.
Vela Alpha memiliki desain yang mirip helikopter, dengan delapan baling-baling tersebar di sepanjang sayapnya. Meskipun bentuknya mengingatkan pada helikopter, mobil terbang ini menggunakan satu mesin propeler untuk menjelajah di udara.
Kabin penumpang Vela Alpha dilengkapi dengan empat bangku yang nyaman dan dirancang untuk satu pengemudi.
Keunggulan lain dari Vela Alpha adalah kemampuannya beroperasi secara penuh dengan listrik, berkat delapan pak baterai yang dimilikinya. Selain itu, mobil ini juga dapat beroperasi secara hibrida dengan menggunakan mesin berbahan bakar minyak.
Ketika beroperasi dengan tenaga listrik, jangkauan Vela Alpha mencapai 100 km, sedangkan dengan mesin hibrida dapat mencapai 500 km.
Saat ini, PT Dirgantara Indonesia sedang dalam proses mengajukan uji laik terbang kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa Vela Alpha memenuhi standar keamanan dan kehandalan yang diperlukan sebelum dapat dioperasikan secara komersial.
Dengan perkembangan ini, harapannya adalah agar mobil terbang buatan Indonesia ini dapat segera memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan efisiensi dan mobilitas di wilayah metropolitan (sdn)