SYAKHRUDDIN.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengumumkan bahwa ia telah menyiapkan surat nonaktif sementara dari jabatannya sebagai Ketua Umum Muslimat NU.
Keputusan ini terkait dengan keterlibatannya dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Khofifah berencana untuk menyerahkan surat nonaktif tersebut pada malam ini.
Pada acara Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama dan Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Khofifah menyatakan, “Besok, insyaallah, baru masuk TKN.
Jadi saya menyampaikan, nanti malam saya akan memberikan surat kepada PBNU untuk nonaktif karena saya juga salah satu Ketua PBNU. Jadi, insyaallah, mulai besok saya nonaktif (sebagai ketua Muslimat NU).”
Menanggapi pernyataan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang meragukan ke-NU-an Khofifah karena dukungannya terhadap Prabowo dan Gibran, Khofifah menegaskan bahwa tidak perlu dipertanyakan ke-NU-an seseorang. Ia menekankan perlunya saling menghormati dalam perbedaan pandangan dan pilihan politik.
Khofifah juga menanggapi keraguan terkait acara Harlah yang dihadiri 150 ribu warga Muslimat, menjelaskan bahwa tidak ada niatan politisasi dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan, “Kalau orang mau menduga siapa yang bisa menutup dugaan itu? Apa yang ada di dalam proses ini? Apa ada simbol-simbol? Apa ada logo-logo? Misalnya tausiah, Rais Aam KH Miftachul Akhyar, isinya bagaimana menjadi orang baik.
Kemudian tausiah Ketua Umum PBNU, saya rasa enggak ada sesuatu yang patut dicurigai kecuali yang hatinya memang sudah curiga.”
Sebagai Ketua PBNU, Khofifah menekankan bahwa ia menghormati pilihan politik setiap warga NU dan tidak akan mengarahkan pilihan ke paslon tertentu. Ia menyatakan, “Kalau imbauan, enggak (ada) lah. Karena organisasi itu kan enggak punya hak pilih, yang punya hak pilih kan warganya.” (sdn)