SYAKHRUDDIN.COM – Pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengenai gugurnya empat prajurit TNI dalam kontak tembak dengan Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, menjadi sorotan penting.
Pada Senin, 27 November 2023, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan informasi terbaru terkait insiden kontak tembak antara prajurit TNI dan Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Empat prajurit TNI yang gugur dalam insiden tersebut telah diidentifikasi sebagai Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada DA.
Sementara itu, Serda AH, Pratu MI, dan Praka BS mengalami luka tembak dalam peristiwa tersebut.
Panglima TNI menjelaskan bahwa para prajurit yang gugur telah di evakuasi dan tiba di Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk proses pemakaman. Setelah pemakaman, keluarga prajurit masing-masing akan menerima santunan sesuai dengan hak-hak mereka.
“Kita sudah berikan santunan sesuai dengan hak-hak dia, ada dari Asabri, TNI AD, Bank BRI, dan Bank BJB itu jumlahnya per orang lebih dari 500 juta,” ujarnya.
Jenderal Agus Subiyanto juga menegaskan bahwa keempat prajurit yang gugur akan mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) atas jasa-jasanya dalam pelaksanaan tugas di Papua. “Mereka kita KPLB-kan,” tegasnya.
Sementara itu pada Kamis, 30 November 2023, dua prajurit TNI AD, Pratu Sandy Putra dan Prada Muhamad Fadli, dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad, juga gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Pos Paro, Distrik Paro, Papua Pegunungan. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.18 WIT dengan kontak senjata dalam jarak 200 meter.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan bahwa kasus penembakan ini bukanlah serangan langsung terhadap pos TNI, melainkan gangguan yang menyebabkan dua anggota TNI gugur. Fakhiri meminta anggota Polri untuk tidak terpancing oleh gangguan Kelompok Kriminal (sdn)