
SYAKHRUDDIN.COM – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan tegas menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dari pernyataannya yang mengingatkan masyarakat agar tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan penampilan fisik yang menarik dan kata-kata manis.
Menurutnya, dalam memilih pemimpin, kita harus mengedepankan prinsip-prinsip yang baik dan rasional.
“Keputusan saya untuk tidak mencabut pernyataan tersebut tetap kokoh.
Masyarakat harus memilih pemimpin dengan cara yang benar, yaitu dengan bijaksana dan berdasarkan pertimbangan yang rasional.
Penampilan fisik bukanlah satu-satunya kriteria yang penting,” kata Yaqut di kompleks parlemen, Senayan, pada hari Senin 2 Oktober 2023.
Yaqut, seorang politikus dari PKB, menekankan bahwa rekam jejak calon pemimpin adalah hal yang sangat krusial karena berkaitan dengan nasib bangsa dan negara.
Ia juga mengungkapkan kesiapannya untuk menerima sanksi disiplin dari partainya, PKB, jika diperlukan sebagai akibat dari pernyataannya ini. Namun, hingga saat ini, ia mengatakan belum menerima surat panggilan resmi dari PKB.
“Jika hal ini berarti saya harus menjalani tindakan disiplin dari PKB, maka saya akan menerimanya dengan lapang dada. Saya tidak akan mencabut pernyataan ini karena ini adalah demi kebaikan bangsa dan negara,” tegasnya.
Sebelumnya, Yaqut telah mengajak pemilih untuk lebih berfokus pada rekam jejak calon pemimpin daripada hanya memperhatikan kemampuan berbicara atau penampilan mereka.
Ia mengingatkan agar nasib bangsa tidak dipertaruhkan kepada individu yang belum terbukti memiliki rekam jejak yang baik.
“Jika calon pemimpin memiliki rekam jejak yang baik, penampilan yang menarik, dan berbicara dengan baik, itu adalah nilai tambah. Namun, kita tidak boleh mempertaruhkan masa depan negara ini pada orang yang tidak memiliki catatan prestasi yang jelas.
Ini tentang melihat rekam jejaknya,” ujar Yaqut saat berbicara di Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, pada hari Jumat 29 September 2023.
Selama pembicaraannya, Yaqut juga sempat mengomentari penggunaan agama dalam konteks Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Umum 2014 dan 2019. Menurutnya, hal ini merupakan preseden buruk yang dapat merusak Indonesia.
Pernyataan Yaqut telah mendapatkan tanggapan dari Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Jazilul mengungkapkan bahwa partainya sedang mempertimbangkan tindakan disiplin terhadap Yaqut dan menekankan bahwa anggota PKB harus mampu membedakan antara kader yang setia dengan yang tidak.
“Sebagai kader PKB, kami telah menyiapkan langkah-langkah disiplin yang sesuai dengan aturan partai. Kami akan memastikan mana yang merupakan kader setia yang berkomitmen pada visi partai dan tunduk pada perintah partai, serta mana yang bukan,” kata Jazilul dalam pernyataannya kepada wartawan pada hari Minggu 1 September 2023.
Sementara itu, Cak Imin juga memberikan responsnya dengan menyebut pernyataan Yaqut sebagai omongan dari seorang buzzer, yang menurutnya tidak pantas dilontarkan oleh seorang menteri (sdn)