SYAKHRUDDIN.COM – Nama lengkapnya adalah Syamsuddin Tjalo, ST, beliau dipercayai oleh Camat Tamalate, H.Emil Yudianto TN,SE,M.Si menjadi Kepala Seksi yang menangani masalah kebersihan di Kecamatan Tamalate.
Syamsuddin, yang merupakan lulusan teknik mesin, mengungkapkan bahwa urusan persampahan juga memiliki kaitan dengan latar belakang pendidikannya, karena motor Viar dan truk tangkasa, juga digerakkan oleh mesin, ujarnya sambil senyum dikulum.
Ini dikatakannya saat bincang lepas di warkop kongkow Sabtu siang, setelah pengangkutan sampah di Pasar Pa’Baeng-Baeng tuntas.
Syamsuddin, seorang ayah dari tiga orang anak, merupakan putra Bulukumba yang sudah 32 tahun berkutat dalam bidang persampahan.
Selain menjabat sebagai Kasi Kebersihan di Kecamatan Tamalate yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, beliau juga dipercayai oleh Camat Tamalate sebagai Plt. Lurah Bontoduri.
Dulu, ketika masih menjadi staf di bagian kebersihan Kota Makassar, beliau biasanya meninggalkan rumah pada pukul 01.00 dinihari.
Atasan beliau mengenalnya dengan panggilan call sign, Irian 55. Syamsuddin sangat mencintai profesinya dan bertanggung jawab terhadap kebersihan di 11 kelurahan wilayah Kecamatan Tamalate.
Ayah dari tiga orang anak ini tinggal di Jalan BTN Minasa Upa Makassar, di
Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Syamsuddin Tjalo menggerakkan 36 mobil Tangkasa dan 102 motor Viar dalam menjalankan tugasnya setiap hari.
Beliau juga dibantu oleh 11 orang pengawas kelurahan yang saling mengawasi tugas dan tanggung jawab mereka dalam bidang kebersihan kota.
Sebagai pelaksana tugas Lurah Bontoduri, Syamsuddin mengelolanya dengan membagi waktu untuk memastikan kelancaran pelayanan kepada warga setempat.
Ketika ditanya oleh Ketua Shelter Warga, Achmad Bahari, tentang apakah lebih cocok menjadi Lurah Bontoduri atau Kasi Kebersihan di Kecamatan Tamalate.
Syamsuddin dengan senyumnya yang khas berkata, “Biarkan saja saya melayani di unit kebersihan, karena saya telah mengabdikan diri dalam pekerjaan ini selama 32 tahun,” dan beliau memahami seluk-beluk persampahan.
Terkait dengan pengangkutan sampah di Pasar Pa’Baeng-Baeng, Syamsuddin mengungkapkan bahwa secara prinsip, jika atasan memerintahkan, mereka tidak memiliki alasan untuk menolak.
Tugas mereka, bersama tim, adalah bekerja dengan penuh keikhlasan karena di balik sampah juga terdapat berkah, seperti yang dikatakannya ketika mengakhiri perbincangannya (sdn)