
SYAKHRUDDIN.COM – Kasus penipuan online terus memakan korban, dengan 6.600 warga negara Singapura menjadi mangsa pada tahun 2023. Menurut laporan dari CNA pada Minggu, 17 September 2023, ribuan orang yang tertipu mengalami kerugian sebesar Rp1,2 triliun.
Polisi di Singapura memberi peringatan bahwa modus penipuan semakin canggih dan sulit dideteksi.
Modus yang sering digunakan adalah mengajak korban untuk mengisi survei, dan setelah korban yakin bahwa mereka dapat menghasilkan uang, penipu akan memberikan kontak melalui aplikasi seperti WhatsApp (WA) atau Telegram untuk bergabung dalam grup tertentu. Imbalan biasanya diberikan dalam bentuk uang kripto.
Polisi menjelaskan, “Untuk melakukan tugas-tugas ini, korban harus membuat akun di situs web penipuan dan mentransfer uang ke rekening bank yang diberikan oleh penipu.”
Korban baru menyadari bahwa mereka telah ditipu ketika mereka gagal menarik komisi yang dijanjikan, atau ketika penipu tidak lagi dapat dihubungi. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu-ragu untuk bertanya kepada polisi jika mereka menerima pesan yang mencurigakan.
Selain itu, pesan dari orang yang tidak dikenal sebaiknya tidak dibuka karena khawatir berisi malware.
Polisi juga menyarankan agar orang tidak menerima tawaran pekerjaan yang meragukan yang menjanjikan pengembalian yang besar dengan usaha minimal.
Situasi ini membutuhkan kewaspadaan yang tinggi dari masyarakat, serta kerjasama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi dan menghentikan para penipu online yang semakin mahir dalam menjalankan aksinya (sdn)