
SYAKHRUDDIN.COM – Presiden Joko Widodo memberikan ucapan belasungkawa dan keprihatinan terhadap gempa yang terjadi di Turki dan Suriah.
Hingga Selasa sore, korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah telah mencapai lebih dari 4.300 orang dan WHO memperkirakan jumlahnya akan terus meningkat.
“Hati dan doa kami bersama keluarga dan korban. Indonesia berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Turki dan Suriah,” tulis Presiden Jokowi di akun media sosialnya.
Rasa duka cita yang sama disampaikan Kementerian Luar Negeri RI, yang juga membagikan hotline KBRI Damaskus dan KBRI Ankara untuk menampung laporan adanya korban.
Hingga berita ini diturunkan, KBRI Ankara mengatakan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban jiwa gempa di Turki-Suriah.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia,” tulis pernyataan di situs kemenlu.go.id Selasa 7 Februari 2023.
Namun, tercatat ada tiga orang warga Indonesia yang mengalami luka-luka dan sedang dirawat di rumah sakit.
“Sejauh ini dari sekitar 500 WNI di sekitar lokasi, tiga orang terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat,” demikian pernyataan resmi KBRI Ankara.
Sejumlah warga Indonesia di Kahramanmaras, yang menjadi lokasi pusat gempa di Turki, harus mengungsi karena apartemen mereka rusak parah.
KBRI Ankara mengatakan pihaknya sedang mengupayakan rumah penampungan sementara bagi warga Indonesia yang terdampak, sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.
Sementara itu, berbagai bentuk bantuan mulai mengalir dari berbagai penjuru dunia untuk meringankan beban Turki dan Suriah, setelah gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang kedua kawasan itu, Senin 6 Februari 2023.
Hari ini, Australia juga mengumumkan pemberian bantuan kemanusiaan bagi korban gempa Turki-Suriah.
“Beberapa kali gempa yang melanda kawasan tersebut telah menyebabkan dampak yang menyedihkan, dan hari ini saya mengumumkan bahwa Pemerintah Australia akan memberikan bantuan awal sebesar A$10 juta (lebih dari Rp100 miliar) dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk para korban yang terdampak, melalui mitra Palang Merah dan lembaga kemanusiaan lainnya,” ujar Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
“Target bantuan Australia ini adalah mereka yang paling membutuhkan.”
“Ini juga merupakan masa-masa yang sangat sulit bagi warga Australia yang memiliki sanak-saudara di kawasan tersebut,” tambahnya.
Gempa besar Magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang Turki-Suriah pada Senin 6 Februari 2023 menyebabkan banyak bangunan runtuh hingga memakan ribuan korban jiwa, Bunda.
Di balik bencana tersebut, ada kisah menyentuh dialami oleh seorang balita di Suriah. Mengutip Reuters, balita berusia 18 bulan tersebut berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan tanpa luka, Balita berjenis kelamin perempuan ini bernama Raghad Ismail.
Di kota Azaz yang berada dekat perbatasan Turki, ia tinggal bersama ayah, dua orang kakak, dan sang ibunda yang tengah hamil.
Saat ditemukan oleh salah seorang tim penyelamat, Raghad Ismail langsung digendong dan dibawa ke tempat aman, menjauh dari reruntuhan.
Namun, sebagian besar anggota keluarganya yang lain tak berhasil diselamatkan. Sang ibunda yang tengah hamil dan dua saudara Raghad tewas.
Sang ayah kini tengah mendapat perawatan karena mengalami cedera serius. Disebut sang paman, Abu Hussam, punggung ayah Raghad Ismail dikhawatirkan mengalamii patah tulang (sdn/tmp)