
SYAKHRUDDIN.COM – Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, tidak terdapat dalam panel sejarah riset dan inovasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta.
Ia dianggap sebagai tokoh penting dalam perkembangan iptek modern RI dan dikenal sebagai “Bapak Teknologi Indonesia” karena perannya dalam pembuatan pesawat N250 Gatotkaca.
Foto Habibie muda tampak di panel, namun tanpa identifikasi yang jelas. Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN, pernah meminta peneliti untuk tidak mengulangi praktek era Habibie dalam video viral tahun lalu.
Keterangan yang tidak mencantumkan Habibie dalam panel sejarah iptek di Markas BRIN tampaknya menimbulkan keprihatinan bagi beberapa pihak. Habibie diakui sebagai tokoh penting dalam perkembangan iptek Indonesia, khususnya dalam pembuatan pesawat N-250 Gatotkaca.
Keterangan yang tidak mencantumkan namanya dalam panel sejarah iptek di BRIN tampaknya bertentangan dengan peran pentingnya dalam sejarah iptek Indonesia.
Beberapa pihak meminta agar keterangan tentang Habibie diperbaharui dan ditambahkan ke dalam panel sejarah iptek di BRIN untuk memastikan bahwa peran pentingnya dalam sejarah iptek Indonesia dicatat dan dikenang.
Terkait dengan tuntutan pencopotan Kepala BRIN, CNN Indonesia mencoba untuk meminta klarifikasi dari Humas BRIN.
Namun, saat berkunjung ke kantor BRIN, mereka tidak diperbolehkan bertemu dengan staf humas dan disambut dengan wajah muram oleh petugas keamanan.
Staf humas tidak dapat dihubungi karena tak ada sambungan telepon. Petugas keamanan juga melarang untuk mengambil gambar di dalam ruangan.
Kepala BRIN, Handoko, hanya memberikan tanggapan singkat bahwa dia tidak memiliki tanggapan soal desakan pencopotan dari DPR (sdn/cnn).