
Semangat Pagi, kita kembali berjumpa di dunia maya dalam kondisi sehat wal afiat, sembari menyeruput kopi di pagi hari. Hari ini sering orang menyebut dengan “Jumat Berkah” maka Penulis persembahkan catatan ringan berupa “Relung-Relung Kehidupan” sebagai “Berkah” berbagi informasi, bukankah berbagi itu indah ??? Salamaki.
SYAKHRUDDIN.COM – Diawali dengan info tentang pasangan suami-isteri (Pasutri) warga Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare tewas terseret banjir yang terjadi Rabu malam 1 Februari 2023. Keduanya, suami bernama Ramli (40) dan istrinya bernama Fitri (30)
Kronologinya, ketika hujan dengan intesitas tinggi, mengguyur Kota Habibie Parepare pada Rabu malam mengakibatkan banjir.
Rumah warga terendam banjir, begitupun dengan rumah yang dihuni oleh Ramli dan istri serta anaknya.
Puncaknya, rumah milik Ramli hanyut terbawa arus yang semakin deras. Ramli lalu mencoba menyelamatkan anaknya yang berada di dalam rumah, namun gagal, Ramli dan Isterinya ditemukan tim penolong, sudah menjadi mayat, innalillahI wainnailahirajiun.
Sebuah sumber menyebutkan, terdakwa Ferdy Sambo sebentar lagi akan menghadapi vonis hukuman dari majelis hakim. Pada Selasa 31 Januari 2023, terdakwa Ferdy Sambo telah menjalani sidang duplik, sebagai rangkaian dari seluruh proses persidangan.
Usai menjalani sidang duplik, Majelis Hakim menginformasikan jika sidang putusan bagi terdakwa Ferdy Sambo, akan digelar pada 13 Februari 2023 mendatang.
Lantas apakah angka 13 akan menjadi angka sial bagi Ferdy Sambo, karena akan di vonis hakim lebih tinggi dari tuntutan jaksa. Ataukan justru angka 13 tersebut, menjadi penyelamat karena Ferdy Sambo, mendapat vonis lebih ringan dari tuntutan jaksa.
Hal tersebut tentu saja masih menjadi sebuah rahasia besar yang tidak diketahui oleh publik. Namun ternyata ada pihak yang berusaha mempengaruhi keputusan Majelis Hakim terkait vonis untuk terdakwa, ungkap Ketua Kompolnas Benny Mamoto, bagaimana akhir dari drama persidangan, yang menyita perhatian publik, tunggu tanggal mainnya.
Anjangsana Ketum NasDem Surya Paloh dan jajarannya ke Markas DPP Golkar di Jakarta pada hari Rabu, menimbulkan tanda tanya publik jelang tahun politik 2024.
Sejumlah pengamat politik menilai pertemuan itu dilatarbelakangi keretakan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 2024 mendatang.
Dalam bakal Koalisi Perubahan yang ingin mengusung Anies sejauh ini NasDem menjajaki perkawanan dengan PKS dan Demokrat.
Sementara Golkar saat ini bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN.
Setelah pertemuan, Surya dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengadakan konferensi pers bersama. Keduanya saling menyanjung dan membuka kemungkinan berkoalisi.
Manuver politik ini dibuat beberapa hari setelah Surya Paloh bertemu Presiden RI Joko di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sejumlah politisi NasDem menyebut pertemuan itu–yang berada di bawah bayang-bayang isu reshuffle Rabu Pon, salah satunya membahas soal keputusan NasDem mendukung Anies.
Kompol Dwi Yuniar alias Kompol D belakangan ini memang tengah ramai menjadi perbincangan hangat publik di media sosial. Kompol D mengakui bahwa perempuan bernama Nur (23) adalah penumpang mobil Audi A6 yang menabrak seorang mahasiswi di Cianjur, Jawa Barat.
Akibat kejadian tersebut, banyak fakta baru terungkap, salah satunya dugaan perselingkuhan dengan Nur dan bahkan Kompol D mengaku bahwa dia adalah istri siri.
Publik pun akhirnya penasaran dengan sosok anggota kepolisian berpangkat perwira tersebut, yang bermarkas di Polda Metrojaya dan sekarang sudah dimutasi serta mengalami pemeriksaan khusus dan ditahan selama 21 hari lamanya, oh indahnya selingkuh (Selingan Indah Keluarga Utuh).
Di level provinsi, Jusuf Kalla Juga terang-terangan endorse Panglima Ta’
Sebagai Kandidat Gubernur Sulsel. “Sisa harus bekerja dengan kemampuan sendiri, Andi Panglima, terima kasih selamat berjuang,” pungkasnya.
Setelah itu, Panglima Ta lalu merespons JK dengan berdiri menyapa para hadirin.
Diketahui, Panglima Ta’ digadang-gadang maju dalam Pilgub 2024 mendatang. Mantan Pangdam dengan Ikon “Balla Lompoa di Jongaya” akan menjadi Kandidat Gubernur Sulsel 2024-2029.
Sebagai daerah otonom, Kota Makassar pertama kali ditetapkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1906 dengan status Gemeente.
Walau begitu, Burgemeester di Gemeente Makassar, baru diangkat secara definitif pada tahun 1918, sejak saat itu Kota Makassar mulai dipimpin oleh seorang walikota hingga saat ini.
Berikut adalah daftar Wali Kota Makassar, mulai dari masa pemerintah kolonial Hindia Belanda hingga sekarang.
Pemerintahan Kolonial Belanda ;
1. J.E. Dambrink (1918-1927
2. J.H.De Groot (1927-1931)
3. G.H.J. Beikenkamp (1931-1932)
4. Ir. F.C.Van Lier (1932-1933)
5. Ch.H.Ter Laag (1933-1934)
6. J.Leewis (1934-1936)
7. H.F.Brune (1936-1942)
Pemerintahan Jepang
1. Yamasaki (1942-1945)
Pemerintahan NICA
1. H.F. Brune (1945)
2. D.M. Van Zwieten (1945-1946)
Pemerintahan R.I.S
1. J.M Qaimuddin (1950-1951)
2. J. Mewengkang (1951)
Pemerintahan Republik Indonesia
1. Sampara Daeng Lili (1951-1952)
2. Achmad Dara Syachruddin (1952-1957)
3. M. Junus Daeng Mile (1957-1959)
4. Latif Daeng Massikki (1959-1962)
5. H. Aroepala (1962-1965)
6. Kol.H.Muhammad Daeng Patompo (1962-1976)
7. Kol. Abustam (1976-1982)
8. Kol. Jancy Raib (1982-1988)
9. Kol. Suwahyo (1988-1993)
10. H.A. Malik Baso Masry,SE.MS (1994-1999)
11. Drs. H.Baso Amiruddin Maula, SH.Msi (1999-2004)
12. Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2004 – 2008)
13. Ir. H. Andi Herry Iskandar, MSi (2008 – 2009)
14. Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2009 – 2014)
15. Ir. H.Moh. Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) (2014 – 2019
16. Syamsu Ridjal (2019-2021)
17. Ir. H.Moh. Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) (2021 – 2024)
Ke 16 nanti, akan dipimpin oleh Walikota Syakhruddin.DN (bilamana terpilih dalam pemilihan Republik Mimpi) …….. arrakada ! sebuah slogan lama yang mulai terlupakan.
Pembaca yang budiman, sampai disini suguhan “Relung-Relung Kehidupan” selamat menikmati suasana hari Jumat yang penuh berkah, dan sekali lagI kami pesankan “ Jagai Anak-ta, Jagai Suami-ta dan jagai juga Isteri-ta” salamaki
Penulis Syakhruddin.DN
(Selalu dijagai)