
SYAKHRUDDIN.COM – Pembaca yang budiman, banyak kritik, saran dan pendapat yang disampaikan pembaca kepada Penulis. Semua itu, demi untuk peningkatan kualitas penulisan dan memenuhi selera pembaca.
Kali ini kami sajikan dengan judul “Lintas Berita ”, selamat menyeruput kopi di pagi, sembari membaca kolom yang merupakan naskah pilihan buat anda, salamaki.
Diawali dengan kasus “Politisi Swedia, Rasmus Paludan, menimbulkan kemarahan setelah melakukan aksi pembakaran Al-Quran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Aksi ini menyebabkan protes besar-besaran di Istanbul dan Ankara, dengan jumlah demonstran mencapai 250 orang di luar Konsulat Swedia di Istanbul.
Paludan mengaku takut, karena ancaman yang diterimanya dan menyatakan adanya ketegangan antara kedua negara.”
Berikutnya kita tengok, sosok mantan perwira tinggi polri yang kini tengah jadi terdakwa yakni Ferdy Sambo masih terus memunculkan banyak teka-teki.
Ferdy Sambo adalah mantan perwira tinggi polri yang saat ini menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana. Ia dikatakan memiliki kekuasaan yang luar biasa selama karirnya sebagai jenderal dengan pangkat bintang dua.
Bukti yang menunjukkan kekuasaan Ferdy Sambo telah muncul, termasuk bagan “kekaisaran Sambo” yang beredar saat kasus pertamanya muncul.
Aktivis juga menyampaikan bahwa Ferdy Sambo memiliki relasi kuasa yang kuat, dengan Irma Hutabarat menyebutkan bahwa Ferdy Sambo sebenarnya tidak hanya sebagai Kadiv Propam, tapi juga sebagai ketua “SATGASUS”.
Informasi soal peristiwa kecelakaan itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @yudi_junaidi.
Dalam unggahannya, Selvi disebut tewas pada Jumat sekitar pukul 14.45 akibat tertabrak di Jalan Raya Bandung.
Namun, Yudi menyebut pelaku yang menabrak dan diduga pengawal pejabat rombongan kepolisian tersebut tidak pernah diungkap. “Malah terkesan aparat hukum lokal menutup-nutupinya.
Ini tidak sesuai dengan program dan slogan PRESISI yang digariskan oleh Bapak Kapolri,” ujarnya.
Ia lantas meminta agar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan melimpahkan kasus tersebut ke Mabes Polri jika tidak sanggup melakukan penyelidikan.
Yudi juga meminta Doni tidak memberikan alasan yang tidak masuk akal dan mengada-ada hanya untuk menutupi kasus tersebut
“Hasil investigasi kita sudah ditemukan bukti permulaan yang cukup. Jangan karena salah penanganannya karena faktor ‘atasan-bawahan’, kasus musibah malah jadi heboh,” katanya.
Dari gelanggang politik tanah air, diperoleh kabar bahwa Mahkamah Konstitusi agar sistem proporsional terbuka pada empat Pemilu ke belakang diganti menjadi proporsional tertutup.
Partai yang mendukung proporsional tertutup adalah PDIP dan delapan partai parlemen lainnya tetap mendukung proporsional terbuka.
Lalu bagaimana sikap parlemen, kini sedang beradu argumentasi untuk mendapatkan ketetapan politik.
Dalam kesempatan terpisah, Tim gabungan Polresta Sorong Kota berhasil menangkap salah satu pelaku utama, yang membakar hidup-hidup wanita paruh baya di Sorong yang diketahui bernama Wage Suki hingga mengakibatkan meninggal dunia, Rabu 25 Januari 2023.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan, pelaku yang berhasil ditangkap bernama Ferry Tabakore.
“FT merupakan pelaku utama dalam kejadian pembakaran wanita hidup-hidup di Sorong,” ungkap Kapolresta Sorong Kota saat ditemui di Mapolresta Sorong Kota
Dikatakan Happy, FT sendiri memiliki peran sebagai orang yang melakukan pembakaran
Sementara dari dunia celebrity Indonesia, Rina Nose pernah mengungkapkan bahwa dirinya tak ingin memiliki anak. Ia punya alasan tersendiri atas keputusan itu. Perempuan berusia 39 tahun itu merasa dirinya sudah punya banyak masalah dalam hidup.
Menurutnya, memiliki anak, akan membuat permasalahan makin kompleks. “Hidup sudah banyak masalah nih.
Nanti kalau tambah anak itu akan menambah masalah, sudah pasti,” ujar Rina Nose saat hadir di podcast milik Melaney Ricardo.
Melihat pernyataannya dikomentari, Rina Nose pun buka suara.
Menurutnya, saat itu ia juga tidak menduga bahwa dirinya akan diberi pertanyaan soal anak. Jawaban yang ia lontarkan pun adalah jawaban spontan.
Karena hal tersebut, pernyataannya tentang anak itu menjadi disalahpahami. Rina menjelaskan bahwa yang ia maksud sebagai sumber masalah bukanlah anaknya, tetapi dirinya sendiri.
Begitulah dunia artis, salah ucap lalu minta maaf, dunia sudah semakin tua.
Akhirnya sampai di penghujung naskah, sekali lagi kami selalu pesan disetiap pemberitaan, untuk senantiasa menjaga anakta, sekaligus menjaga suami-ta dan pada gilirannya saling berjaga-jaga, Peduli-ki…..Salama-ki.
Penulis Syakhruddin.DN.
(Selalu dapat tugas Jaga)