
SYAKHRUDDIN.COM – Gong Xi Fat Cay (Selamat Imlek 2574) hari ini puncak Imlek, Minggu 22 Januari 2023. Selama ini, Anda mungkin sekadar mengucapkan “Selamat Tahun Baru Imlek” tanpa mengetahui artinya. Lantas, apa arti Imlek itu sendiri?
Jadi, kata Imlek memang berasal dari bahasa Mandarin. Namun spesifiknya, kata tersebut lahir dari dialek Hokkien. Dalam dialek Hokkien,Imlek(阴历, dibaca im-le̍k) terdiri atas dua suku kata, di mana im berarti ‘bulan’ dan lek berarti ‘penanggalan’. Dari situ, arti Imlek adalah ‘kalender bulan’.
Istilah Imlek berbeda lagi dalam bahasa Mandarin. Kata tersebut dikenal dengan sebut anyin li(陰曆, dibaca yīn lì). Maknanya juga sama, yaitu lunar calendar atau ‘kalender bulan’. Selain Imlek, ada juga istilah lain yang digunakan untuk mengacu Tahun Baru China. Itu adalah Sin Cia.
Secara bahasa, sin artinya ‘baru’ dan cia bermakna ‘bulan pertama’. Dari penjelasan tersebut, maka sin cia diterjemahkan sebagai bulan pertama pada kalender China yang baru.
Konon, festival ini ada sejak ribuan tahun lalu, yang didasarkan pada Kalender Cina. Terhitung selama 15 hari, yaitu hari pertama pergantian tahun hingga hari ke-15 perayaan Imlek, ada beberapa upacara yang dilaksanakan. Upacara yang dilakukan berisi tentang doa kepada para dewa untuk musim tanam dan panen yang baik, kemenangan melawan roh jahat, dan mengantarkan keberuntungan.
Syahdan, pada abad ke 7 masehi, di tanah Jawa hiduplah seorang janda miskin tua bernama Mbok Nunung bersama anak gadisnya yang pemalas bernama Imah. Tiap hari kerja si Imah hanya tidur melulu. Dia sama sekali tak mau membantu ibunya yang harus kerja banting tulang. Itulah sebabnya, di usia 25 tahun tak ada satupun pemuda yang mau melamarnya.
Padahal pada masa itu, usia segitu termasuk kategori jomblo akut. Karena itulah Mbok Nunung berdoa pada sang hyang widi agar anaknya lekas mendapat jodoh. Pada suatu malam, saat sedang berdoa, sayub-sayub Mbok Nunung mendengar suara meriah seperti sedang ada pesta disertai bunyi ledakan bersahutan.
Makin lama suara itu terdengar makin mendekat. Belum hilang rasa heran Mbok Nunung, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Mbok Nunungpun membukakan pintu. Alangkah terkejutnya ketika ia mendapati serombongan orang asing berwajah sipit berbaju serba warna merah dan membawa bola api di depan pintu rumahnya.
Mbok Nunung ketakutan setengah mati sampai terkencing kencing. Apalagi dia melihat sebagian dari mereka menyalakan petir yang bunyinya memekakkan telinga. Tapi ketakutan Mbok Nunung mulai sirna saat melihat orang asing paling depan yang begitu tampan mendekat dengan senyum ramah.
Pemuda: “Gong xi fat chai.”(sambil menyerahkan sekeranjang kue serta amplop berwarna merah). Mbok Nunung menyangka si pemuda hendak melamar anaknya.
Maka dengan girang dia menerima sekeranjang kue dan amplop merah yang dikiranya adalah seserahan (lamaran). Mbok Nunung: “Lamaranmu tak tompo, wong bagus. (lamaran kamu saya terima, wahai pemuda tampan)”
(Si pemuda yang tak tahu arti kata-kata Mbok Nunung mengira disuruh masuk).
Pemuda: “Kamsia, kamsia.”
Mbok Nunung mengira si pemuda menyuruh memanggil si Imah.
Maka, dengan tergopoh-gopoh simbok sok tahu ini megguncang-guncang tubuh sang anak yang tertidur pulas sambil memanggil-manggil namanya (Im = Imah) agar melek (bangun)
Mbok Nunung: “Im, melek! Im, melek! Im, melek!!”
Karena tak bangun juga, simbok terus mengulang kata-katanya tersebut. Mungkin karena capek, kalimat yang semula ‘Im, melek’ berubah lebih singkat jadi, ‘Imelek, Imlek, Imlek.’
Kata-kata ‘Imlek’ itu membuat terharu si pemuda. Dia mengira simbok tengah mengucap do’a syukur pada Tuhan atas sekeranjang kue serta amplop merah yang barusan diberikannya.
Pemuda: (Dalam pikirannya) “Alangkah besar rasa syukur penduduk negeri ini. Baru dikasih sekeranjang kue sama amplop berisi duit gopek aja mengucap syukur tiada henti sepanjang malam. Ini harus dicontoh oleh seluruh rakyat Cina.”
Pemuda (calon mantu Mbok Nunung).tersebut belakangan diketahui sebagai raja dari Cina yang sedang menjajaki peluang dagang di pulau Jawa. Untuk mengenang kejadian tersebut, sang raja menetapkan istilah Imlek untuk menyebut tahun baru Cina.
Dan tiap orang harus mengucapkan kata Gong Xi Fat Chai, memberikan kue keranjang plus amplop merah (angpao), membawa bola api (lampion) serta menyalakan petir (mercon / kembang api) pada`saat hari raya Imlek, Selamat Imlek 22 Januari 2023.
Selanjutnya,Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menilai perayaan Imlek merupakan momentum untuk menghapus segala bentuk diskriminasi di masyarakat. Imlek menurutnya tidak sebatas pada perayaan semata.
“Imlek juga momentum, simbolik, semangat bagi bangsa ini bukan hanya orang Tionghoa, bagi bangsa ini untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, apa pun,” kata Daniel dalam acara diskusi bertajuk Imlek dan Sejarah Kelam Diskriminasi di Indonesia Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Daniel menyampaikan rasa syukurnya ketika Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mencabut regulasi yang diskriminatif bagi masyarakat Tionghoa. Dia menegaskan, segala hal yang bersifat diskriminatif mesti dihentikan.
Dari peristiwa Imlek, sejenak kita masuk kampus, puluhan mahasiswa Unhas mengenang kepergian Virendy Marjefy (19). Malam seribu lilin digelar sembari memanjatkan doa di taman Unhas, Jumat 20 Januari 2023. Aksi ini diwarnai selebaran bertuliskan Justice for Virendy.
Dengan berlinang air mata, keluarga hingga teman-teman Virendy mengenang kebersamaan kala masih sama-sama belajar di Fakultas Teknik. Tetesan air mata terus keluar sembari berdoa dan menuntut keadilan.
Virendy Marjefy meninggal dunia ketika mengikuti pendidikan dasar Mahasiswa Pencinta Alam atau Mapala 09 Teknik, Unhas, di kawasan pegunungan perbatasan Maros-Bone Sabtu pekan lalu.
Selanjutnya ke Yogyakarya, beberapa hari terakhir, perasaan publik di aduk-aduk oleh pemberitaan meninggalnya seorang mahasiswi asal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).Mahasiswi yang bernama Nur Riska ini telah membuka mata publik betapa mahalnya biaya pendidikan saat ini.
Nur Riska dikabarkan meninggal dunia pada 9 Maret 2022 yang lalu akibat pembuluh darah pecah. Beliau diketahui berjuang sekuat tenaga dan merelakan waktu belajarnya untuk bekerja, agar dapat membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang biayanya sangat sulit untuk dipenuhinya. Keadaan yang dialami Nur Riska merupakan tamparan keras dan sangat menyedihkan bagi wajah pendidikan Indonesia saat ini.
Bagaimana tidak, pendidikan yang seharusnya memanusiakan, mudah diakses seluruh rakyat, murah tetapi saat ini telah menjadi komoditas dan sulit untuk diakses. Pendidikan itu harusnya menghidupkan kemanusiaan bukan mematikan.
Tidak ada kriminal yang sempurna, Kasus satu keluarga yang awalnya ditemukan terkapar lemas dan dinarasikan sebagai korban keracunan kini telah terkuak. sebuah kasus pembunuhan rumit dengan metode eksekusi yang sederhana, yaitu meracun.
Pelakunya pun ternyata merupakan komplotan serial killer atau pembunuh berencana yang sudah menghabisi nyawa banyak korban. Tiga orang pun kini ditetapkan tersangka.
Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulah, dan Muhammad Dede Solehudin. Mirisnya, pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan dengan para korban.
Peristiwa sadis meracuni keluarga sendiri itu pun menjadi awal mula terbongkarnya kejahatan mereka yang disimpan bertahun-tahun. Korban ialah Ai Maimunah (40) dan NR (5) berjenis kelamin perempuan; serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) berjenis kelamin laki-laki. Korban itu dibunuh karena dianggap berbahaya dan mengetahui soal fakta pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasus pembunuhan berantai atau serial killer, Wowon Erawan alias Aki (60) dan dua partner incrimenya Solihin alias Duloh (63) serta M Dede Solehuddin (35) kuras uang milik dua korbannya Farida dan Siti hingga mencapai Rp1 miliar.
Uang jerih payah kedua korban selama bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri itu diserahkan kepada tersangka dengan janji bisa digandakan. Farida dan Siti menyetorkan uang setiap bulan ke rekening atas nama tersangka Dede. Namun ATM tersebut dikendalikan atau dipegang oleh tersangka Aki Wowon.
Lain pula di Kota Makassar, pengedar narkoba jenis sabu di jalan Mappaoddang, Tamalate, Makassar, Jumat 13 Januari 2023. Terduga pelaku berinisial RR (43) ditangkap bersama barang bukti sabu 1 bungkus plastik berisi 3 shaset kristal bening di belakang plat nomor polisi motornya dengan berat 9,48 gram.
Akhir-akhir ini marak di perbincangkan pro dan kontra terkait rencana masa jabatan kepala desa (kades) akan di perpanjang sampai 9 tahun dikutip dari beberapa sumber awak media.
Yang mengatakan bahwa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengklaim perpanjangan masa jabatan kepala desa (Kades) menjadi sembilan tahun memberikan manfaat bagi masyarakat desa.
Dengan kondisi ini yang diuntungkan adalah masyarakat sendiri, Dan yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat tidak perlu terlalu sering menghadapi suasana ketegangan yang tidak produktif.
Selain itu, Halim berharap masyarakat tidak perlu khawatir jika kepala desa memiliki kinerja buruk. Karena Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) punya kewenangan memberhentikan Kepala Desa yang kinerjanya sangat buruk.
Dengan begitu, warga desa tidak perlu menunggu selama sembilan tahun untuk mengganti Kepala Desa.
Di Jakarta Mereka menuntut perpanjangan masa jabatan kepala desa yang sebelumnya enam tahun menjadi sembilan tahun. Mereka meminta DPR merevisi masa jabatan yang diatur dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Info terakhir, dengan posisi sebagai partai yang handal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan akan menindaklanjuti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait aliran dana yang mencapai Rp1 triliun dari hasil kejahatan lingkungan ke anggota partai politik.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyebut sudah menugaskan Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) untuk mengecek lebih jauh temuan PPATK tersebut.
Selamat menikmati secangkir kopi, sembari mengucapkan “Gong Xie Fat Cay” kepada pembaca yang merayakannya, Semoga hari bahagia ini menjadi kebahagiaan bagi pembaca, Wassalam ….. Jagai Anakta – Peduli-Ki, Salama-Ki
Makassar, 22 Januari 2023
Penulis Syakhruddin.DN
(Tidak pernah menerima aliran dana)
Luar biasa … supaya si Imah Melek jadi Imlek 2022