
SYAKHRUDDIN.COM – Tsunami Aceh adalah salah satu bencana terbesar di Indonesia. Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004, Hari ini, Senin 26 Desember 2022, kita kembali mengenang 18 tahun silam, peristiwa yang sangat dahsyat.
Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pascagempa dangkal, berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia.
Gempa yang terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.
Penyebab tsunami Aceh tahun 2004 sendiri diketahui, dipicu oleh adanya gempa tektonik yang juga merupakan gempa terbesar ketiga, yang pernah tercatat di dunia dan memiliki patahan lempeng terpanjang yang pernah diamati oleh para peneliti.
Semula dari gempa magnitudo 9,3 yang terjadi sekitar pukul 07.59 WIB pada Minggu 26 Desember 2004, Gempa dirasakan selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut
Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan gelombang lautan yang sangat besar serta menerjang daratan.
Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang Tsu yang berarti pelabuhan serta Nami yang berarti gelombang, yang mana secara harfiah tsunami mempunyai arti ombak besar di Pelabuhan.
Bencana tsunami bukan saja memakan banyak korban serta melenyapkan harta benda, namun juga meninggalkan luka hingga trauma mendalam bagi orang-orang yang berhasil selamat.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang berada di antara tiga lempeng tektonik serta cincin api, hal ini tentu saja menjadikan Indonesia masuk dalam wilayah yang rawan terhadap tsunami.
Tsunami Aceh memberikan dampak ke berbagai tempat di Asia Tenggara dan Selatan. Wilayah yang terdampak paling parah adalah Aceh, Khaolak di Thailand, dan sebagian dari Sri Langka dan India
Gempa dengan kekuatan 9 magnitudo ini sedikitnya memakan 250 ribu korban jiwa di 11 negara terdampak.
“Kuburan Massal Siron, salah satu tempat saksi hidup, betapa dahsyatnya tsunami 2004 silam.
Ada 40 ribu lebih para syuhada yang dimakamkan di sana. Jadi, tidak hanya kegiatan seremonial semata, tapi kita bisa sekalian berziarah di sana,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal dalam keterangannya, Kamis 22 Desember 2022.
Peringatan tsunami berlangsung pada hari ini di Aceh, dilaksanakan Tausiah dan doa bersama, akan dipimpin Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab.
Sedangkan zikir dan selawat akan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Darul Mujahiddin Lhokseumawe, Tgk Muslim At Thahiri.
Peringatan tsunami tahun ini, mengusung tema ‘Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana’.
Tema itu dipilih sebagai upaya pemerintah mengajak masyarakat senantiasa bersemangat dalam bertransformasi dan bangkit dalam membangun budaya sadar bencana.
Bagaimana dengan kondisi kita di Sulawesi Selatan, hujan lebat dan angin kencang sejak Jumat 23 s/d 24 Desember 2022 membuat para petugas dan relawan bencana untuk membantu mereka di landa tanah longsor di Gowa, korban banjir dan angin kencang di berbagai daerah kabupaten/kota, namun yang terpenting dari semua itu, adanya semangat warga untuk cepat tanggap dalam menangani setiap peristiwa bencana.
Melalui tulisan hari ini, bersama secangkir kopi di pagi hari, mari kita mendoakan para syuhada yang telah gugur dalam peristiwa Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh dan mereka yang meninggal dunia, karena peristiwa bencana di Sulawesi Selatan, dengan bersama-sama membacakan, ummulkitab “Al-Fatihah”, Peduli-KI–Salam-KI
Warkop Bundaran PBB, 26/12/2022
Memperingati 18 tahun Tsunami Aceh
by syakhruddin. dn