SYAKHRUDDIN.COM – Ida yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2018 ini, ditugaskan untuk mengambil alih pesawat tempur F-16 jenis Skadron 3D.
Awalnya wanita asal Bandar Tohjiwa, Bali, ini tidak menyangka bisa mendapat kepercayaan sebagai teknisi pesawat tempur. Apa lagi ia tidak memiliki latar belakang dari pendidikan teknik, sebagaimana dilansir Kumparan
“Saya coba nyari informasi tentang TNI, saya coba cari-cari itu baca daftar ya memang Puji Tuhan, Ida Sanghyang Widhi Wasa, memberikan jalannya untuk menjadi seorang TNI AU,” ungkapnya seperti dikutip dari channel YouTube Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat, 1 April 2022.
Dalam video tersebut, Ida memperkenalkan diri sebagai teknisi wanita pertama untuk pesawat tempur jenis F-16 kepada istri Jenderal Andika, Diah Erwiany. Mengetahui hal tersebut, Diah sontak menunjukkan kekagumannya pada Letda Ida.
“Wah, bangga banget saya. Mbak Ida ini perannya luar biasa lho, karena enggak bisa sembarangan ya, semuanya di tangan Mbak Ida nih (pesawatnya) bisa terbang atau enggak. Itu tanggung jawabnya besar banget,” ujarnya.
Jenderal Andika juga memberikan acungan jempol pada Letda Ida sebagai teknisi pesawat tempur wanita pertama di Indonesia.
“Hebat, hebat. Perempuan pertama ya,” kata Jenderal Andika.
Awalnya Ida mengaku kesulitan berbaur untuk bekerja di bidang yang 90 persennya didominasi prajurit pria. Butuh ketelitian untuk menggeluti bidang yang ia tekuni sekarang.
“Cukup sulit bagi saya untuk beradaptasi di lingkungan yang di dominasi oleh 90% kaum laki-laki. Bisa dibilang yang perempuan di lapangan cuma saya satu-satunya,” ungkap Ida.
Baginya, keselamatan adalah hal yang paling utama diperhatikan oleh pilot dalam mengendalikan sebuah pesawat.
“Keselamatan pilot adalah keutamaan kami, sebelum pilot terbang pun kami harus memastikan pesawat itu yakin siap untuk terbang kita tidak main-main dengan keselamatan terbang dan safety,” kata Ida.
Ida diketahui sudah mengendalikan 9 pesawat tempur milik TNI AU, salah satunya tipe Skadron 3D. Dan pengalaman Letda Ida ini berhasil membuktikan bahwa wanita dapat berperan di sektor mana pun (syakh/kump)