SYAKHRUDDIN.COM – Sejak kamis malam, 30 September 2021, Mama Lisna mengeluh di kamar TRI, kalau tangan kirinya susah untuk di ayun. Hal itu berawal ketika selama tiga hari suka sekali dengan “Ikan Pallu Cella”
Pagi hari, Jumat 1 Oktober 2021 bersamaan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, gerakan tubuhnya, semakin terhuyung, namun masih memaksakan diri untuk pergi membeli kue untuk peneman minum kopi sang suami.
Pagi harinya masih sempat minta di bonceng ke Pasar untuk belanja kebutuhan “Kios Dua Mei” yang dikelola bersama anaknya Agus.
Agus menempati sektor depan, dengan berjualan kebutuhan pulsa, token dan chip serta pembayaran brilint, sementara Mama Lisna memenuhi kebutuhan rokok bagi pelanggan dan para sopir mobil yang mangkal di “Penginapan Andi Tonro Homes”
Sepulang dari Pasar, kembali minta diantar ke Puskesmas Jongaya, untuk diukur tensinya. Masih sempat jalan sendiri sampai ke ruang dokter di lantai II Puskesmas Jongaya.
Sekembalinya dari Puskesmas Jongaya, tertidur di kamar TRI bersama cucunya. Berselang beberapa waktu, terasa kalau bibirnya terasa CADEL dan tangan kirinya sulit untuk digerakkan (Lumpuh).
Anak-anak segera menghubungi Penulis yang sedang menyelesaikan urusan di Telkom Plasa, setelah melaksanakan sholat Jumat di Masjid Telkom Makassar.
Berselang beberapa waktu, telepon berdering kembali, dan mengharapkan untuk menghubungi Muhlis agar datang membawa obat dan pemeriksaan.
Ternyata yang datang adalah Core 119 an. Abd Rahman yang sekaligus membawa obat pengganti sel. Setelah diminum dua butir, akhirnya mau tertidur dan Rahman Dg Rewa kembali ke markasnya di Gowa.
Tiba di rumah, petugas Indihome juga tiba dan sudah menyelesaikan tugasnya, termasuk mengganti dengan modem baru dan memasang kabel LAN ke komputer utama.
Begitulah perjalanan nasib setiap orang, ada waktu sehat dan ada waktu sakit.
“Kini Hj. Nurlia Dg Puji” yang lahir 10 Juli 1959 (62 thn) harus pasrah menerima kondisi, dengan mulut cadel dan tangan kiri tidak dapat difungsikan dengan baik dan perasaan seperti terkena vertigo (***)