SYAKHRUDDIN.COM – Dua kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris meninggalkan Hampshire pada Selasa untuk memulai misi pelayaran penting ke kawasan Indo-Pasifik ketika Inggris memulai kebijakan keamanan global yang lebih aktif.
Dilansir di laman Tempo, Kapal perang Inggris HMS Spey dan HMS Tamar meninggalkan pelabuhan Portsmouth yang akan berlayar dari pantai timur Afrika ke pantai barat Amerika Serikat selama lima tahun ke depan, HampshireLive melaporkan, dikutip 8 September 2021.
Dua kapal perang akan tiba di Pasifik untuk mendukung HMS Queen Elizabeth dan Carrier Strike Group Inggris, yang telah menghabiskan beberapa bulan bekerja bersama sekutu dan mitra Inggris di wilayah tersebut.
“Dua pertiga dari dunia adalah taman bermain kita,” kata Letnan Komandan Ben Evans, komandan HMS Spey, kapal patroli lepas pantai seberat 2.000 ton, sepanjang 91 meter yang akan bekerja sama dengan HMS Tamar untuk misi yang diperkirakan tidak akan membuat mereka kembali ke pelabuhan asal Portsmouth hingga tahun 2026.
Saat berpatroli di perairan Pasifik dan Samudra Hindia, dua kapal perang Inggris itu akan menjelajah sejauh utara Laut Bering dan selatan hingga Selandia Baru dan negara bagian Tasmania di Australia, menurut CNN. HMS Spey dan HMS Tamar masing-masing membawa 46 awak.
“Mereka akan bertindak sebagai mata dan telinga Angkatan Laut – dan bangsa – di kawasan itu, bekerja sama dengan sekutu Inggris, melakukan patroli keamanan untuk menangani peredaran narkoba, penyelundupan, terorisme, dan kegiatan ilegal lainnya.
Bergabung dalam latihan dengan angkatan laut dan angkatan bersenjata lainnya, dan mengibarkan bendera untuk Inggris Raya,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Kapal-kapal tersebut tidak akan memiliki pangkalan permanen di Pasifik. Sebaliknya, mereka akan menggunakan pangkalan dan pelabuhan sekutu dan mitra yang paling sesuai dengan misi mereka, kata angkatan laut.
Pengerahan dua kapal perang ini adalah kelanjutan dari Global Britain. Global Britain adalah cetak biru Inggris pasca-Brexit untuk mengerahkan pengaruh Inggris di seluruh dunia di sejumlah bidang, termasuk keamanan militer.
Inggris pada bulan Maret merilis tinjauan menyeluruh tentang kebijakan militer dan luar negerinya, di mana tinjauan itu mengakui kecenderungan ke arah Indo-Pasifik dalam dekade mendatang dan memperingatkan tantangan yang datang dari China (syakhruddin)