SYAKHRUDDIN.COM – Menjadi seorang anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dengan kualifikasi sebagai Tagana Muda, Tagana Madya dan Tagana Utama, maka diwajibkan untuk mengikuti uji kompetensi sebagai seorang relawan Tagana.
Demikianlah maka pada hari Selasa & Rabu, 3 s/d 4 Agustus 2021 mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan Kementerian Sosial melalui Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi, bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Pekerjaan Sosial (LSPS) Kementerian Sosial, pelaksanaan satu hari sosialisasi dan pada hari berikutnya dilaksanakan ujian tertulis dengan 102 pertanyaan.
Sebelum mengikuti ujian, para peserta diwajibkan mengikuti sosialisasi untuk mendapatkan berbagai informasi tentang Tagana sebagai garda terdepan, terkait logistik, kampung siaga bencana dan dan layanan dukungan pykhososial.
Kemensos tidak lagi menungaskan pegawainya, akan tetapi memberdayakan Tagana yang memiliki kemampuan dan kafabilitas dalam menyampaikan materi, dengan kualifikasi sebagai Tagana Utama atau Perintis Tagana Indonesia.
Peserta dibagi dalam tiga zona, diantaranya Pulau Sumatera , Kalimantan meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara sementara Pulau Sulawesi bersama Bali serta NTT dan NTB .
Zona III meliputi Papua dan Papua Barat, berlangsung pada Rabu 4 Agustus dan berakhir Kamis 5 Agustus 2021.
Dari proses pelaksanaan uji kompetensi ini, dioperoleh berbagai kendala yang dialami Tagana, diantaranya ;
Sulitnya akses disebabkan karena jaringan telepon/wifi yang terbatas
Tidak bisa masuk di link yang tersedia
Kemudian dihari kedua, semua peserta yang telah melakukan bimbingan, dialihkan nomor HP-nya untuk mendaftar melalui jaringan Telegram.
Pada kegiatan “Telegram” ini, masih banyak yang kedodoran, karena ybs belum melakukan instal program Telegram ke HPnya, sehingga memperlambat proses penginputan data.
Adapula anggota yang salah masuk “Link” malahan ikut lagi pada sosialisasi untuk Kawasan Timur Indonesia, sehingga mendapat teguran dari narasumber, supaya segera meninggalkan “room sosiliasasi” dan beralih “room telegram”
Dari proses ujian kompetensi ini, beberapa kabupaten/kota melakukan kegiatan UKOM dengan berkumpul di markasnya, ada pula yang menggunakan rumah sahabatnya, yang memakai wifi kencang.
Contohnya di rumah kediaman Tagana Gassing alias “Accing” di Kabupaten Gowa, atau grup “Asrul” yang memanfaatkan Posko Tagana di Bantaeng, serta Warkop yang kencang wifinya, untuk Tagana di sektor Utara Kota Makassar.
Kesemuanya, pengalaman dan suka duka dalam mengikuti UKOM Tagana Tahun 2021 menjadi catatan penting untuk menjadi perhatian bersama.
Yang lebih memprihatinkan, sudah menyiapkan HP-nya dengan kuota yang banyak, tiba-tiba jaringan putus, sehingga susah untuk akses kembali.
Semoga dengan pengalaman oleh Tagana di berbagai lokasi di jazirah Sulawesi Selatan, dapat menjadi rujukan untuk pelaksanaan UKOM dimasa mendatang.
2 thoughts on “Suka Duka Mengikuti Uji Kompetensi Tagana Tahun 2021”
Luar biasa…
Jadilah relawan tangguh yang berguna bagi kemanusiaan…
Adinda Kartini di Takalar, tetaplah berjuang di jalur Tagana – disini ada kebahagiaan saat kita sedang membantu orang, tetap semangat pagiiiiii – are you ready ????
Luar biasa…
Jadilah relawan tangguh yang berguna bagi kemanusiaan…
Adinda Kartini di Takalar, tetaplah berjuang di jalur Tagana – disini ada kebahagiaan saat kita sedang membantu orang, tetap semangat pagiiiiii – are you ready ????