SYAKHRUDDIN.COM – Rekaman mengerikan dari orang-orang yang terjebak di dalam gerbong kereta bawah tanah saat banjir naik di Zhengzhou, Provinsi Henan, viral di internet Cina, Selasa, 20 Juli 2021.
Dilansir dilaman Tempo “Mobil-mobil terombang-ambing di jalan-jalan yang banjir dan warga sipil berdiri dengan air cokelat setinggi pinggang, seperti yang di-posting ke Twitter dan WeChat,” sebagaimana dikutip supchina.
Sedikitnya tiga orang tewas, media pemerintah melaporkan. Jumlah orang yang terjebak belum diketahui, tetapi sekitar 300 orang telah berhasil diselamatkan hari itu.
Rekaman orang yang terjebak di kereta bawah tanah di-posting ke media sosial saat kehancuran terjadi. Misi penyelamatan menghadapi tantangan seluruh sistem kereta bawah tanah yang terpaksa ditutup.
Curah hujan tertinggi sebesar 18,01 inci turun di Zhengzhou dalam waktu 24 jam hingga pukul 5 sore waktu setempat pada hari Selasa, lebih dari 60 persen curah hujan tahunan rata-rata kota, biasanya 29,7 inci. Sebagian besar hujan turun dalam satu jam, di saat puncak perjalanan pada pukul 4-5 sore.
Kerusakan parah pada infrastruktur menjadi perhatian besar, karena pabrik paduan aluminium meledak karena banjir di sungai terdekat. Militer Cina, PLA, juga telah memperingatkan bahwa bendungan Yihetan di Henan bisa runtuh kapan saja karena banjir.
Gua Longmen, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO yang menampilkan patung-patung Buddha kuno, mungkin juga terancam.
CNN, 23 Juli, melaporkan sedikitnya 33 orang meninggal dan delapan masih hilang dalam banjir di Cina tengah, ketika petugas penyelamat berusaha mengevakuasi orang dari banjir parah yang menenggelamkan jalan, stasiun kereta bawah tanah, dan merusak bendungan.
Hujan deras melanda Provinsi Henan, provinsi dengan 100 juta penduduk, akhir pekan kemarin yang memaksa ratusan ribu orang mengungsi dan menyebabkan kerugian ekonomi 1,22 miliar yuan atau sekitar Rp 2,6 triliun.
Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan berpenduduk 12 juta orang, adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir, dengan 12 orang tewas setelah terjebak berjam-jam di jalur kereta bawah tanah yang banjir.
Tetapi banyak kota dan desa yang lebih kecil juga telah rusak parah. Dengan perkiraan lebih banyak hujan di wilayah tersebut, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat upaya penyelamatan berlanjut.
Di Gongyi, sebuah kota tingkat kabupaten di sebelah barat Zhengzhou, sedikitnya empat orang tewas saat air banjir yang deras menyapu jalan-jalan. Hujan lebat juga menyebabkan runtuhnya rumah-rumah dan tanah longsor, menghambat operasi penyelamatan.
Di kota lain, Xinxiang, sungai-sungai meluap melampaui tingkat peringatan dan tujuh waduk meluap, mempengaruhi 58 kabupaten dan 470.000 orang, menurut surat kabar People’s Daily yang dikelola pemerintah.
Kementerian Keuangan Cina pada hari Rabu mengalokasikan 100 juta yuan (Rp224 miliar) bantuan bencana untuk Provinsi Henan yang telah dirusak oleh hujan lebat dan banjir, China Daily melaporkan.
Selain digunakan untuk penyelamatan darurat dan bantuan banjir di Cina tengah, dana tersebut juga akan membantu daerah yang terkena dampak memulihkan produksi pertanian dan infrastruktur pemeliharaan air, menurut kementerian.
Pemerintah pusat telah meningkatkan tanggap darurat untuk pengendalian banjir di Cina tengah ke Level II, tertinggi kedua dalam sistem respons, karena hujan lebat menyebabkan korban dan kerugian harta benda di Provinsi Henan (syakhruddin)