SYAKHRUDDIN.COM – Polisi bakal memeriksa jajaran oknum di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak, Papua yang namanya tertulis dalam buku catatan milik pemasok senjata ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ditangkap pada Senin (14/6/21) lalu.
Dilansir dilaman CNN, terduga pemasok senjata bernama Ratius Murib alias Neson Murib telah ditangkap saat sedang transit di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya ketika hendak pergi ke Timika pada Senin (14/6/21) kemarin.
“Semua nama yang ada di dalam bukti catatan transaksi akan dipanggil penyidik,” kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi, Rabu (16/6/21).
Iqbal belum dapat menuturkan lebih lanjut mengenai nama-nama yang tertera dalam buku catatan tersebut. Termasuk, oknum tersebut berasal dari jabatan atau instansi mana.
Iqbal menjelaskan, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap bukti-bukti yang diamankan selama penangkapan. Diketahui, buku catatan itu sendiri menuliskan bahwa Pemda Puncak memberikan Rp600 juta kepada kelompok Lekagak Telenggen.
Dari informasi yang didapat, tercantum bahwa pemberian dana itu dilakukan pada 6 Februari 2021. Tertera bahwa bantuan diberikan oleh Pemda Puncak kepada Lakagak Telenggen.
Mereka juga diduga menerima bantuan-bantuan lain dari simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kemudian, terdapat juga buku catatan lain yang berisi penolakan otonomi khusus dan aksi penembakan di wilayah Kabupaten Puncak.
“Masih kami lakukan pendalaman. Tim masih akan terus menggali informasi sumber dana serta aktivitas pengiriman uang untuk membeli senjata dan amunisi dari terduga Neson Murib,” ucap dia.
Neson sendiri saat ditangkap kedapatan tengah membawa uang tunai sebesar Rp370 juta dengan pecahan Rp100 ribu. Iqbal mengatakan bahwa Neson diduga telah melakukan sejumlah transaksi senjata api dan meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.
“Total yang dikirim dan diterima Rp1.393.100.000,” ucapnya (syakhruddin)