
SYAKHRUDDIN.COM – Kabar perombakan atau reshuffle kabinet makin kuat. Dua menteri di Kabinet Indonesia Maju disebut-sebut sudah dikaji lama untuk di-reshuffle. Kabar dua menteri yang sudah lama dikaji untuk reshuffle itu disampaikan Ketua DPP PKB Faisol Riza. Faisol menyebut bakal ada dua lagi pos kementerian yang terkena reshuffle.
Dilansir dilaman detikcom, Dua kementerian yang sedang dikaji untuk di-reshuffle itu di luar Kemendikbud dan Kementerian Investasi. Dua kementerian ini belakangan memang kencang dibicarakan bakal masuk rencana reshuffle.
“Di luar Investasi dan Kemendikbudristek,” ujar Faisol Riza.
Ketua Komisi VI DPR RI ini tak menyebut dua kementerian di luar Kemendikbud dan Kementerian Investasi. Namun, dia menyebut dua kementerian ini sebelumnya juga pernah dikaji untuk di-reshuffle.
“Pos yang sempat juga dikaji pada reshuffle sebelumnya,” imbuhnya.
Jika melihat survei terbaru mengenai kinerja kementerian yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) dalam acara diskusi Polemik Trijaya bertajuk ‘Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024’, Sabtu (10/4/21), ada sejumlah kementerian yang disorot kinerjanya.
Survei ini dilakukan 10 Maret hingga awal April, melibatkan 1.200 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, sampling error 2,5%, dengan tingkat akurasi data 97%.
Dalam survei IPO, ada kementerian paling populer, menteri paling populer, menteri berkinerja paling memuaskan hingga yang dianggap paling tidak memuaskan. Ada juga daftar menteri yang diharapkan di-reshuffle.
Sejumlah menteri yang diharapkan di-reshuffle dalam survei IPO di antaranya Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, hingga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Berikut ini hasil survei persepsi publik mengenai kinerja kementerian:
Kementerian paling populer
1. Kemensos: 73,1%
2. Kemendagri: 64,8%
3. Kemenhan: 58%
4. Kemenkeu: 41%
5. KemenPUPR 37%
Menteri paling populer
1. Prabowo Subianto: 56%
2. Tito Karnavian: 43%
3. Sandiaga Uno: 39%
4. Mahfud Md: 30%
5. Sri Mulyani 29%
Sementara itu, Tempo dalam ulasannya menyebutkan, Isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet mencuat seiring dengan rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta dibentuknya Kementerian Investasi.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai, dengan nomenklatur baru tersebut, reshuffle kabinet tinggal menunggu waktu. Sejumlah menteri diprediksi akan digeser.
“Bambang Brodjonegoro sudah pasti tergeser, dia juga sudah pamit sebagai Menristek. Sepertinya dia akan jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Negara, karena dia yang awal merancang IKN ketika masih jadi Menteri Bappenas,” ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 April 2021.
Selain itu, Ujang juga menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim layak di-reshuffle. “Cari menteri yang ahli urus pendidikan. Banyak dari kalangan Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia diprediksi akan naik pangkat menjadi menteri mengisi pos baru Kementerian Investasi.
“Banyak menteri lain sebetulnya yang layak di-reshuffle, tapi tak akan diganti walaupun kinerjanya jelek, seperti Menteri Tenaga Kerja, Menteri Desa dan nama-nama lain dari partai politik. Sulit bagi Jokowi me-reshuffle menteri dari partai,” ujar dia.
Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan, belum tentu pasti kebijakan peleburan dan pembentukan kementerian baru diikuti dengan reshuffle.
“Kebijakan peleburan dan pembentukan kementerian itu iya, tapi apakah itu akan diikuti dengan reshuffle, hanya presiden yang tahu,” ujar Juri saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 April 2021.
Berbeda dengan Juri, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin justru memastikan bahwa reshuffle Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan pada pekan ini.
Tempo belum mendapat kepastian soal keabsahan informasi tersebut. “Saya mau live, nanti saya hubungi kembali,” ujar Ngabalin saat hendak dikonfirmasi (syakhruddin)