SYAKHRUDDIN.COM – Adalah St.Chadidjah.N Binti HM. Nur Tutu (52) Kamis 8 April 2021 berpulang kerahmatullah, di RS. Angkatan Laut Makassar.
Menurut penuturan kakak tertuanya, sangat yakin kalau kematian Idja, bukan karena “Peluru staples yang ikut tertelan” saat bertugas di dapur umum lapangan,Ketika banjir melanda Makassar beberapa minggu lalu.
Yang pasti, bahwa Idja menderita “Puru Lappo” atau cacar yang lari masuk, ungkap Kakak Idja.
Diakatakan, Kemarin dulu, saya lihat di badannya, banyak sekali timbul bentol-bentol lalu pergi mandi.
Karena Idja adalah tipe yang tak mau dilarang, tetap saja mandi sepuasnya, lalu menuju kantornya di Dinas Sosial Kota Makassar di Jalan Ujungpandang baru Makassar.
Sehari sebelumnya, sempat ke rumah Penulis, untuk mengambil “Emblem Tagana” untuk atasannya yang bernama La-Heru.
Setelah dari Jalan Andi Tonro I, lalu pulang dengan menggunakan ojek maxim online”
Pagi hari Kamis 8 April 2021, kembali mandi pagi, di badannya sudah tidak ada lagi kelihatan bentol-bentol. Menurut pengakuan Idja. Dia sudah di suntik dan akan di operasi lehernya karena susah menelan.
Saat meninggalkan rumah di pagi hari, Idja kelihatan sangat ceria dan dalam kondisi sehat wal afit. Akan tetapi setelah tiba di kantor, sempat beraktifitas sebentar, lalu merasa tidak enak badan.
Oleh teman-temannya di Dinas Sosial Kota Makassar, segera melarikan ke RS. Angkatan Laut menggunakan mobil ambulans yang ada di Kantor Dinsos Kota Makassar.
Tiba di ruang gawat darurat, mengeluh kedinginan, selanjutnya petugas akan menuntuk deteksi denyut jantung.
Ternyata Khadijah telah menghembuskan nafas terakhir, di hadapan sahabatnya yang sedang mengantarnya, Innalillahi wa inna ilahi rajiun.
Almarhumah lalu diangkut kembali ke rumah duka di Jalan Kalumpang III Makassar, sementara di dunia maya segera tersebar berita duka. Banyak yang tidak percaya dengan info awal, tetapi setelah menyaksikan melalui rekaman vidio dan keluarga yang menangis, barulah pada percaya.
Di rumah duka, sudah terpasang tenda dan ucapan duka yang berdatangan dari sahabatnya, termasuk dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Sosial Kota Makassar, Tagana Kota Makassar, tak ketinggalan, Tagana Akil yang turut mengirimkan krangan bunga duka cita.
Menurut rencana,In sha Allah, besok usai sholat Jumat, jenazah almarhumah akan disholati di masjid, selanjutnya diantar ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Pekuburan Islam Sudiang Makassar dan mulai Sabtu malam 10 April 2021.
Takziyah di rumah duka akan dilaksanakan selama tiga malam berturut-turut..
Almarhumah di kalangan sahabatnya adalah sosok Tagana yang penuh perhatian dalam pengabdian. Sikap hidupnya benar-benar dilandasi motto “ Dimana ada bencana disitu ada Khadidjah”
Sebagaimana ketika peristiwa Palu, dimana masyarakat korban bencana Palu mengungsi ke Asrama Haji Sudiang, Idja demikian ia biasa disapa temannya, selalu berada bekerja di dapur umum lapangan (Dumlap) untuk pelayanan makanan bagi korban yang datang dari Palu.
Demikian halnya dengan peristiwa kebakaran, ketika operasi dapur umum berlangsung, Tagana Idja pasti ada dan itu sudah berlangsung cukup lama, sehingga Dinas Sosial Kota Makassar dan Tagana Provinsi Sulawesi Selatan, benar-benar sosok relawan sejati, yang telah pergi untuk selama-lamanya.
Penulis yang seharian mengikuti rakor FM di Condotel Hotel Makassar, baru sempat berkunjung ke rumah duka, Kamis 8 April 2021 Pukul 20.00 Wita dan menyaksikan jenazah almarhum yang terbujur kaku, dengan kondisi wajah seperti orang yang sedang tersenyum
“Selamat jalan adinda, tunai sudah tugasmu dan pengabdian serta amal ibadahmu, In sha Allah akan menemanimu di alam kuburmu” Innalillahi wa inna ilahi rajiun (***)