INIPASTI.COM – Situasi Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dilaporkan ricuh. Sejumlah peserta kongres mengamuk. Akibatnya pintu kaca Gedung Islamic Center, Surabaya, pecah.
Dilansir dilaman CNN, Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur Yogi Pratama. Ia menyebut sejumlah peserta kongres yang mengamuk itu tak terima lantaran usulannya tak disepakati oleh mayoritas peserta kongres.
“Yang memperlambat itu meminta badko se-Indonesia hadir ke lokasi, itu kan tidak mungkin,” kata Yogi, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (23/3/21) malam.
Yogi mengakui bahwa sejumlah kaca pintu Gedung Islamic Center tersebut pecah akibat ulah lemparan dari dalam. Selain itu kursi kongres yang semula tersusun juga berantakan diduga dihamburkan oleh peserta kongres yang mengamuk.
“Iya ada yang pecah itu. Lemparan dari dalam. Biasa mereka memaksakan kehendak, yang kehendaknya tidak bisa diikuti mayoritas pemilik suara di dalam. Melakukan tindakan yang tidak dikehendaki,” ucap Yogi.
Ia menyebut hal itu diduga dilakukan oleh sekitar lima orang peserta kongres. Mereka sejak beberapa hari lalu dianggap sengaja memperlambat jalannya kongres.
“Minta badko se-Indonesia itu dihadirkan. Dari 20 badko, sudah ada 12 di Surabaya. Kita enggak tahu badko yang berhalangan entah sakit atau ada urusan lain kan enggak
Sementara ini, kata Yogi, belum ada peserta kongres yang dilaporkan mengalami luka akibat kejadian tersebut. HMI kata dia juga siap bertanggung jawab atau segala kerusakan yang terjadi.
Lebih lanjut Yogi mengatakan bahwa izin penggunaan Gedung Islamic Center memang sudah berakhir pada Senin (22/3/21) kemarin. Namun pihaknya memohon perpanjang waktu kepada pihak yang berwenang.
Pihaknya menargetkan kongres akan benar-benar dirampungkan pada Rabu (24/3/21) dini hari nanti, termasuk rangkaian pemilihan Ketua Umum HMI yang baru.
“Kami minta permohonan ke yang berkaitan untuk menyelesaikan lah. Karena bagi kami di internal HMI ini udah terpilih dan selesai. Target kami subuh nanti sudah ada ketua umum baru,” pungkas dia (syakhruddin)