SYAKHRUDDIN.COM – Tahun baru Imlek kali ini bakal berbeda dengan adanya pandemi virus Corona. Mayoritas daerah telah mengumumkan untuk menggelar pesta secara virtual.
Biasanya, Imlek menjadi momen mudik warga Tionghoa. Bahkan, disebut sebagai pemicu mobilitas manusia tertinggi. Tapi tahun ini tampaknya tidak akan sama karena adanya pandemi virus Corona yang membatasi pergerakan bahkan antarkota.
Dilansir di laman Detik Travel, Pemerintah China bahkan mengimbau warganya untuk tidak mudik karena COVID-19. Sampai-sampai, perantauan ditawari insentif atau liburan gratis di kota tinggal.
Selain itu, ada sejumlah fakta lain tentang tahun baru Imlek. Berikut faktanya:
1. Musim Semi, Tahun baru Imlek tentu saja menandai pergantian tahun. Dalam bahasa Hokkian, Imlek terdiri atas im yang berarti bulan dan lek yang bermakna kalender. Selain itu, tahun baru Imlek merupakan perayaan musim semi setelah musim dingin usai.
2. Migrasi Musiman Terbesar di Dunia, Tahun baru Imlek boleh dibilang sebagai migrasi musiman manusia terbesar di dunia. Setidaknya ada 3,2 miliar perjalanan di seluruh dunia dalam tempo enam pekan.
3. Baju Warna Merah, Warna merah menjadi salah satu perlengkapan wajib saat Tahun Baru Imlek. Bagi Tionghoa, memakai baju warna merah melambangkan keberuntungan sekaligus kehidupan dan menggambarkan kegembiraan.
Baju warna merah itu juga menyimbolkan kehidupan manusia seperti kembali baru. Warna itu dipercaya menakuti roh-roh dan nasib buruk.
Pemilihan warna merah pada saat Tahun Baru Imlek itu sudah terjadi selama lebih dari 2.000 tahun.
Selain baju, warna merah juga digunakan pada ang pao. Angpao atau hong bao berarti amplop merah, simbol berbagi rezeki. Angpao wajib diberikan orang tua atau kepada anaknya yang belum menikah.
4. Dirayakan Selama 15 hari, Perayaan Tahun Baru Imlek biasanya dimulai pada malam sebelum bulan baru. Perayaan berakhir pada malam bulan purnama 15 hari kemudian atau Cap Go Meh.
5. Tanggalnya Berubah Setiap Tahun, Berbeda dengan tahun baru Masehi, yang dipengaruhi revolusi matahari dan diperingati setiap 1 Januari, Imlek jatuh pada periode akhir Januari hingga pertengahan Februari alias berbeda-beda setiap tahun.
Perhitungan kalender China mengikuti perjalanan (revolusi) bulan mengorbit bumi serta dipengaruhi revolusi bumi terhadap matahari. Karena itulah, tanggal perayaan Imlek berubah setiap tahun.
6. Kimsin, adalah ritual pembersihan rupang yang dilakukan setiap tahun. Rupang adalah patung dewa dewi yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.
Itu dilakukan untuk menghargai dewa dewi yang turun dari langit.
7. Jeruk, Mi, dan Bandeng : Jeruk selalu ada di antara hidangan pada tahun baru Imlek. Rupanya jeruk dianggap pembawa rejeki.
Dalam bahasa mandarin jeruk disebut ‘chi zhe’, ‘chi’ artinya rezeki dan ‘zhe’ berarti buah. Jadi jika digabungkan, jeruk memiliki arti buah pembawa rezeki.
Senada, bandeng yang ada pada hidangan warga Tionghoa di Jakarta saat Imlek juga dianggap sebagai pembawa rejeki. Ikan dalam bahasa mandarin memiliki bunyi mirip yu yang berarti rejeki.
Sementara itu, mi panjang memiliki makna lain. Mi panjang atau siu mie dipercaya sebagai simbol umur panjang (syakhruddin)