SYAKHRUDDIN.COM – Suasana pagi di Kota Makassar. Khususnya mereka yang bermukim di Selatan Kota, tetapnya di Bundaran Pa’Baeng-Baeng, jangan pernah lewatkan “Bassang Bang Hasan”
Setiap hari dengan gerobak Bassang, dibantu isterinya menjajal jualan dan para pelanggan pun sudah mengetahui. Bagi jamaah masjid seusai sholat Isyraq (sholat yang dikerjakan pada saat mentari sudah mulai meninggi di ufuk timur), maka berjalan ke bundaran Pa’Baeng-Baeng.
Disana sudah ada tersedia “Bassang Bang Hasan” dengan harga Rp5000 per mangkok dan gratis air aqua.
Menurut Hasan yang juga dikenal sebagai Ketua ORT 002 ORW 02 Kelurahan Pa’Baeng-Baeng, semasa belum ada Copid-19, bisa menjual minimal 10 liter jagung bassang olahan setiap harinya, tetapi memasuki masa pandemi, beliau mengurangi produksi dan hanya sekitar lima liter perhari, itupun kami sudah bersyukur, ujarnya sambil senyum dikulum.
Bang Hasan adalah jebolan SMA Negeri II Makassar tahun 1984, dengan kawan-kawannya semasa kuliah, pernah mengusahakan bantuan gerobak, itulah gerobak Bassangnya sekarang lebih ringgan untuk diboyong dari dalam lorong ke sudut penjualannya, dan lokasi ini pada malam hari berganti menjadi kawasan penjualan sate.
Bila Bang Hasan tak menjual, maka aktifitasnya membantu pihak Kelurahan Pa’Baeng-Baeng, dikenal rajin mengantar SPJ, apalagi itu terkait dengan insentif RT/RW, maka Hasan dengan sigap berkunjung ke rumah-rumah RT/RW untuk mendapatkan tanda tangannya, wajar bila semua Ketua ORW dan ORT mengenal Bang Hasan, bukan saja sebagai penjual Bassang tetapi personil terlatih yang setiap saat bisa memanfaatkan waktunya untuk melayani sesama.
Ketika peresmian Pos FKPM Pa’Baeng-Baeng, Bang Hasan turut berpartisipasi dengan mempersiapkan layanan “Bassang Gratis” tetapi oleh Ketua FKPM Karaeng Gau mengatakan, jangan sepenuhnya gratis, jadi bayar setengah harga, sebuah pengabdian dan bantuan untuk organisasi sosial kemasyarakatan.
Dengan kumisnya yang tipis, Bang Hasan selalu ceria, baginya pelanggan adalah “Raja”, maka layani pelanggan dengan sepenuh hati. Wajar saja ketika mengadakan pesta perkawinan anaknya, banyak undangan yang datang karena memang orangnya peramah dan rajin.
Bagi bang Hasan, hidup ini hanya sementara, karena itu, bagaimana kita melayani sesama hamba Allah dan mendapatkan rejeki yang halalan taiyyibah, ujarnya.
Barangkali dengan sikapnya itulah, sehingga dalam suatu kesempatan mendapat rahmat untuk “Menunaikan Umrah” ke Tanah Suci, namun sayang pandemi Copid-19 memaksanya untuk bersabar.
Untuk kondisi seperti ini, jawabannya hanya “Kesabaran” yang penting jangan lupa menikmati Bassang di pagi hari, agar bisa terlihat sehat sejahtera, katanya sambil melayani pembeli yang baru datang.