SYAKHRUDDIN.COM – Suasana lega dan bahagia, usai assesor Dr. Najahan Musyafak, MA dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, didampingi Assesor Dr. Yopi Kusmiati, M.Si dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menyatakan visitasi lapang Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Alauddin Makassar dinyatakan selesai, setelah berlangsung dua hari tgl 1 s/d 2 Februari 2021.
Menelusi proses perjalanan visitasi borang Prodi PMI di Kampus Bermartabat Samata, yang dinakhodai Prof DR. H. Hasaruddin, MA menjadi menarik untuk ditulis dengan topik bahasan, serba-serbi kegiatan visitasi borang didukung personil mahasiswa semester VII dan menyebut dirinya “Tim Borang Alay-Alay” dibawah koordinasi Abd. Gaffar dari Luwu Timur.
Tim ini tidak tertulis dalam SK Dekan, tetapi berkat kedekatan dengan pihak Jurusan yang dikomandoi DR Sakaruddin Mandjarreki, M.Si selaku Sekjur dan Suharyadi,SH.i,M.Hi yang akrab disapa ADY, kemudian membentuk satuan tugas (satgas) dan masing-masing bertanggungjawab dalam penyelesaian setiap standar penilaian.
Tersebutlah Gaffar Yusuf sebagai kepala suku yang bertanggungjawab secara keseluruhan laporan, selain ahli dibidang Tehnologi Informasi (TI) juga mampu mendesain penyelesaian pekerjaan secara terkoneksi, sehingga uraian dari eksel maupun dokumen word, mampu di padu dengan sekali klik, bisa tampil di layar monitor.
Standar I dipercayakan kepada Ady Casanova, yang juga menjadi bank data untuk kebutuhan penanggungjawab standar yang lain, Standar 2 dikawal Sdr. Naldi, Standar 3 dipercayakan kepada Putri Syaimah Aprilia Idris alias Imha.
Standar 4 dipercayakan kepada Muh. Iftikar Sahid Dian.M yang biasa disapa Fikar, Standar 5 dikuasai oleh Nurul Fadillah alias Dilla yang kadang harus begadang pagi, sementara untuk standar 6 & 7 dikerjakan Fitriani alias Fitri.
Selain itu, ada personil pendukung yang tak kalah penting dihadirkan yaitu Abdul Muttaqien alias Pangerang alias Fokeng bertanggungjawab di bidang dokumentasi, hiburan karaoke dan menyiapkan kopi dan teh, bilamana personil sudah berada dalam kondisi lelah.
Demikian halnya dengan kehadiran Nunu alias Nurul Ramadhani, Mahasiswa PMI yang memiliki segudang prestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional dan pernah menyabet gelar duta lingkungan serta berkesempatan pelesir ke tiga negara Asean, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Kehadiran tim borang “Alay-alay” ini tidak boleh dipandang sebelah mata, dan strategi pekerjaan dimulai dari bawah, yaitu dikerjakan terlebih dahulu standar 7.
Masing-masing personil bertanggungjawab memberikan jawaban dan mencari data tiga tahun terakhir, untuk keperluan ini, menjadikan ruang 309 sebagai tempat bekerja siang dan malam, didampingi Sekjur dan Ady Casanova, sehingga keduanya harus bermalam mendampingi tim.
Rupanya hasil karya tim “Alay-Alay” ini berbuah manis, disaat penyajian dihadapan assesor semua kebutuhan dan permintaan assesor mampu ditampilkan dilayar monitor pada kesempatan pertama dengan sekali “klik” dan hal itu sungguh membanggakan sebagai penanggungjawab pada masing-masing standar.
Dihari pembukaan yang berlangsung melalui webinar, Rektor UIN Rektor Alauddin Prof H. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua assesor masing masing Dr. Najahan Musyafak, MA dan Dr Yopi Kusmiati, M.Si
Tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para mujahid dan mujahidah borang yang telah berhasil mempersembahkan laporan yang tertata rapih.
Suasana pembukaan di awali dengan pembacaan doa oleh Dr H. Andi Hamzah, dihadiri para dosen, alumni dan stakeholder yang dipantau melalui layar lebar, di bawah koordinasi Pak Dede Sulaiman sebagai penaggungjawab laboratorium televisi.
Usai acara pembukaan, tugas lanjutan dipandu Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag didampingi wakil Dekan I, Dr. Irwan Misbach dan Wakil Dekan II, Dr Hj. Nurlaela Abbas dan Wakil Dekan III, Dr Irwanti Said, M.Si mengikuti pertemuan melalui jaringan zoom meeting dan didokumentasikan dengan baik oleh Laboran Fotografer Bang Ipul.
Memasuki hari kedua, tiba giliran paparan dari Ketua Jurusan Prof. DR H. Hasaruddin, MA yang mendapat julukan dari assesor Dr. Najahan Musyafak, MA sebagai guru besar yang selama satu tahun tak pernah mendengar “Khotbah Jumat”
Setelah diteliti, benar beliau tak pernah mendengar khutbah, karena sang guru besar menjadi Khatib Jumat, ujar Pak Najahan, yang mengundang tawa peserta.
Banyak hal yang dipertanyakan mulai dari Standar I sampai 7, termasuk tugas dan fungsi dari masing-masing petugas laboratorium. Berkat kerjasama tim dan dukungan tim “Alay-Alay” akhirnya semua dapat tersaji dengan baik.
Bila ada kekurangan disana sini, dengan sigap segera dilakukan perbaikan dengan gercap (gerak cepat) karena rata-rata tim Alay-alay ini, pernah melalui pelatihan ke-Tagana-an , sehingga gerakan mereka berada dalam satu sistim komando yang menganut prinsip “Pantang Tugas Tidak Tuntas”.
Ada hal yang menarik pada jurusan ini, karena Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) merupakan satu-satunya jurusan yang dipimpin oleh seorang professor, dan bukan itu saja, tiga professor lainnya juga menjadi pengajar di jurusan ini,.
Diantaranya Profesor Dr Mustari, Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Bangkok yang saat ini sudah kembali ke Indonesia dan sebentar lagi bergabung di Kampus Bermartabat.
Yang kedua Prof Dr. Abd Rasyid Masri yang menyebut dirinya akademisi dan sekaligus pebisnis dan terakhir Prof Dr Mahmuddin, M.Ag, sehingga prodi PMI didukung dengan SDM yang mumpuni.
Sementara itu, jawaban dari stakeholder, diantaranya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa diwakili Sekretarisnya Drs.H.Firdaus,M.Ag, Ketua Yayasan Wahyu Mandiri Muhammad Rizal, S.Pd.i yang telah merasakan keberhasilan yayasannya.
Karena berhasil menciptakan kerjasama yang apik dengan alumnus PMI, demikian halnya dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja dan Bawaslu Kabupaten Kolaka di Sulawesi Tenggara, pada umumnya memberikan testimoni dan apresiasi terhadap luaran dari Prodi PMI yang berkampus di Jalan HM Yasin Limpo, Samata Gowa.
Memasuki sesi diskusi dengan alumnus, maka tampillah sebagai pembicara masing-masing Muhammad Arfah yang kini berstatus sebagai ASN Dinas Sosial Kota Makassar, Putri Ramadani yang menjadi Pendamping Program Keluarga Harapan di Kabupaten Gowa, Musyawir yang memiliki Yayasan bergerak di Bidang Napza dan Muhammad Yunus Dg Kawang punggawa cafe, peternakan ikan dan usahawan dibidang CCTV dan sistim jaringan.
Selain itu, hadir pula melalui jaringan webinar Usuluddin, menurut DR Yopy namanya mirif Fakultas Ushuluddin tapi kuliahnya di Fakultas Dakwah sehingga para pendengar tertawa sekaligus mengurangi ketegangan.
“Tenang, santai saja ya, ujarnya kepada para alumnus”
Usuluddin menyebutkan tentang kiprahnya setelah selesai pendidikan, ekerja pada Yayasan Kalla, Pendamping Sosial Anak Kota Makassar dan saat ini sedang kursus Bahasa Inggeris di kediri untuk melanjutkan program doktoral di Belanda.
Lain halnya dengan Rini, yang merasa melompat dari jurusannya dan masuk menjadi presenter di sebuah televisi nasional namun dalam paparannya menyebutkan, bahwa dengan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di PMI telah memberikan “peta jalan” menuju peningkatan karier karena kemampuan berkolaborasi dengan masyarakat yang menjadi sasaran garapan pemberitaan, tuturnya.
Alhamdulillah, setelah melalui proses perjuangan yang panjang dan melelahkan, akhirnya assesor mengirimkan berita acara untuk ditandatangani kedua belah pihak dan hasilnya akan diumumkan dalam waktu sepekan ke depan.
Sambil menanti keputusan akhir, pertemuan pun ditutup dengan saling berbalas pantun dan untuk tim borang “Alay-Alay” di undang untuk menikmati santap siang bersama di Hari Sabtu atau Minggu.
Tergantung hasil penjajakan Tim yang dipimpim Fokeng, sembari melepas penat di salah satu kawasan wisata kuliner di sektor selatan Kota Makassar, sembari tetap memerhatikan protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak, salam sukses selalu (by syakhruddin dn)