SYAKHRUDDIN.COM – Suatu kehormatan untuk akun syakhruddin.com karena salah seorang akademisi dan sekaligus pebisnis dari Kampus Bermartabat mengirimkan tulisan untuk dimuat di blog ini.
Beliau adalah Prof.Dr .Abd.Rasyid Masri (Mantan Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi) yang tulisannya banyak menghiasai kolom media di belantara Nusantara, berikut ulasannya ;
Cermin adalah benda yang hampir tak ada rumah yang tidak memilikinya, kehadirannya selalu dibutuhkan, cermin memiliki sifat jujur dan tak pernah memperlihatkan kebohongannya, ia selalu memperlihatkan kejujuran apa adanya bukan ada apanya.
Kita juga sering mendengar cermin kehidupan, cermin diri dan kalimat sering seringlah berkaca, untaian kata kata tersebut sebenarnya itu adalah anjuran untuk introspkesi diri, menakar diri sendiri.
Kalau kau ingin menyayangi dirimu maka seringlah bercermin maka kamu akan mengetahui kelebihan dan kekurangan wajahmu dan dirimu sendiri.
Cermin kejujuran tak mengenal kebohongan, seperti orang munafik, orang yang menampakkan sesuatu kebaikan dan bekerja sangat baik di depan orang banyak, padahal hati dan batinnya berkata lain.
Karena menghadirkan sesuatu realitas perbuatan yang bukan yang sesungguhnya sedangkan cermin apa yang kau tampakan maka itulah yang sesungguhnya akan terlihat, tak pernah berdusta.
Maka seringlah bercermin dengan cermin kejujuran karena sangat bermanfaat untuk dapat mendatangkan introspeksi diri, mendatangkan kebaikan, dan berusaha memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik.
Hidup manusia itu bisa seperti cermin kejujuran, selalu memancarkan cahaya kebenaran, apa yang ada dalam hati terkadang itulah yang akan nampak dalam sikap dan kepribadian seseorang.
Begitu pula kalau kita bercermin dengan cermin yang pecah hasilnya bisa lain dari yang sesungguhnya terkadang niat baik tak selamanya mendapat tanggapan hasil yang positif tapi kalau cerminnya baik maka tak Mungkin ada dusta, ada kebohongan sebab apa yang kau tampilkan itu yang terlihat, itulah cermin kejujuran, satunya hati dan perbuatan.
Cermin kejujuran tak pernah berdusta, maka jauhilah dusta karena sesungguhnya orang pendusta itu pada dasarnya telah mendustai hatinya dan dirinya sendiri , Wassalam !