SYAKHRUDDIN.COM – Jurnalis Senior Voice of America (VOA) asal Indonesia Patsy Widakuswara dibebastugaskan dari posisinya sebagai reporter Gedung Putih setelah ia mengajukan pertanyaan kepada Menteri Luar Negeri AS era Donald Trump, Mike Pompeo pada Senin (11/1/21) malam.
Patsy mencecar Pompeo dengan pertanyaan apakah dia menyesal mengatakan akan ada pemerintahan Trump kedua setelah kemenangan Presiden Joe Biden terlihat jelas.
Dilansir NPR dan Washington Post, Pompeo muncul di markas besar VOA di Washington pada Senin untuk menyampaikan pidato.
Dalam pidatonya, Pompeo tidak membahas kerusuhan massa pendukung Trump di Gedung Capitol Hill pada Rabu (6/1/21) lalu. Dalam sesi tanya jawab dengan Direktur baru VOA, Robert R. Reilly, dia juga tidak ditanya mengenai hal itu.
Dilansir dilaman CNN, Tapi saat Pompeo berjalan keluar dari gedung VOA, Patsy melontarkan beberapa pertanyaan. Reporter asal Indonesia itu bertanya, apa yang akan dia lakukan untuk memperbaiki reputasi AS di seluruh dunia.
“Tuan Sekretaris, apakah Anda menyesal mengatakan akan ada pemerintahan Trump yang kedua?,” tanya Patsy kemudian, namun tidak direspons.
Patsy lalu memposting sebuah video di akun Twitternya pada Selasa (12/1/21). Video itu memperlihatkan rombongan Pompeo berjalan meninggalkan gedung dan tidak mengindahkan pertanyaan yang diajukannya.
Reilly yang saat itu juga berada di tempat lantas menanyakan identitas Patsy, yang kemudian mengidentifikasi dirinya sebagai reporter Gedung Putih VOA.
“Kamu jelas tidak tahu bagaimana harus bersikap,” kata Reilly, sembari menambahkan bahwa Patsy tidak “berwenang” berada di sana untuk mengajukan pertanyaan.
Tapi Patsy langsung menjawabnya.
“Saya tahu, tapi saya jurnalis, dan saya dibayar untuk mengajukan pertanyaan,” ujarnya.
Wakil Direktur VOA Elizabeth Robbins lalu menengahi mereka dengan mengatakan “Kita sudah selesai di sini”.
Robbins, yang sebelumnya adalah pejabat Kemlu di bawah Pompeo, kemudian membuat permintaan pada Senin malam agar Patsy dipindahkan dari tugasnya meliput Gedung Putih.
Melalui juru bicaranya, VOA mengatakan tidak mengomentari masalah personal.
Dewan Asosiasi Pers Gedung Putih lalu merilis pernyataan yang isinya mengutuk pemerintahan mantan Presiden Donald Trump karena menggeser Patsy dari posisinya.
“Pada saat dunia telah menyaksikan serangan terhadap lembaga demokrasi kita, pemerintahan Trump memilih untuk mengirim pesan lain, dengan serangan terhadap Amandemen Pertama,” bunyi pernyataan tersebut yang dirilis oleh presiden asosiasi, Zeke Miller.
“Penugasan ulang VOA atas Widakuswara karena melakukan pekerjaannya, mengajukan pertanyaan, merupakan penghinaan terhadap cita-cita yang didiskusikan Menteri Luar Negeri Pompeo dalam pidatonya pada Senin,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pertemuan pada Selasa pagi, para wartawan VOA menyampaikan kemarahannya kepada editor atas penugasan ulang Patsy karena pertanyaan yang diajukannya (syakhruddin)