SYAKHRUDDIN.COM – Joe Biden resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46. Ia bukanlah sosok baru dalam dunia politik AS namun gebrakannya ditunggu banyak orang.
Sebelum maju sebagai calon presiden AS, Biden dikenal sebagai wakil presiden pada periode pemerintahan Barack Obama dari 2008-2016. Namun jauh sebelum menempati kursi orang nomor dua di AS, Biden telah berkecimpung dalam dunia hukum dan politik sebagai anggota parlemen.
Perjalanan karir Biden, Pria kelahiran Scranton, Pennsylvania pada 20 November 1942 itu lahir dari pasangan Joseph Biden Sr. dengan Catherine Eugenia Jean Finnegan. Ayah Biden adalah seorang pembersih tungku dan penjual mobil bekas.
Kendati hidup dalam keluarga sederhana, Biden mampu mengenyam pendidikan yang baik. Ia pertama kali belajar tentang sejarah dan politik di Universitas Delaware. Ia mengaku tertarik dengan politik setelah melihat pelantikan Presiden John F. Kennedy pada tahun 1961.
Biden kemudian melanjutkan sekolahnya di Syracuse University Law School. Di sana ia belajar mengenai hukum dan bertemu dengan istri pertamanya yaitu Neilia Hunter.
Usai lulus pada 1968, Biden mulai bekerja di sebuah firma hukum di Wilmington, Delaware. Biden kemudian bergabung dengan Partai Demokrat.
Pada 1970 ia terpilih menjadi anggota dewan di New Castle Country. Setahun kemudian, ia mendirikan firma hukumnya sendiri.
Joe Biden berhasil menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat. Sebelumnya ia telah malang melintang selama 36 tahun di Senat dan 8 tahun sebagai Wakil Presiden.
Karir politiknya begitu cemerlang hingga pada 1972, Partai Demokrat mencalonkannya menjadi anggota senat AS. Saat itu ketika usianya masih 29 tahun, Biden melawan petahana dari Partai Republik yaitu J. Celeb Boggs.
Sempat tak percaya diri, Biden akhirnya mampu mengamankan posisi senat itu berkat kampanye yang dipimpin kakak perempuannya, Valerie Biden Owens dan keluarganya.
Ia sukses menjadi senator AS termuda kelima dalam sejarah AS. Biden juga menyandang gelar senator terlama di Delaware.
Pada 1987, Biden mulai berambisi untuk mencapai level baru dalam karir politiknya. Biden pun mencalonkan diri sebagai presiden AS. Sayangnya, jalannya terjegal lantaran dituduh menjiplak bagian pidato.
Biden kemudian mundur dari pencalonan pada 1988 karena mengalami sakit kepala parah.
Sempat terkubur selama 20 tahun, keinginan Biden menjadi presiden AS kembali muncul pada 2007. Saat itu ia kembali mencalonkan diri. Tapi ia harus kembali menelan pil pahit karena ia kalah suara dibandingkan calon Partai Demokrat lainnya yakni Hillary Clinton dan Barack Obama.
Joe Biden berhasil menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat. Sebelumnya ia telah malang melintang selama 36 tahun di Senat dan 8 tahun sebagai Wakil Presiden.
Meskipun begitu, Biden mendapatkan kesempatan menemani Obama selama 2 periode kekuasaannya. Dari situ, Biden semakin matang dalam mengurus negara hingga akhirnya di tahun 2020 ia berani maju sebagai calon presiden.
Walaupun sudah berkali-kali gagal, Biden nyatanya terus mencoba menjadi presiden AS. Kali ini ia berhasil mengungguli petahana Donald Trump untuk menempati kursi orang nomor satu di AS.
Kehidupan pribadi
Selain terkenal memiliki perjalanan panjang dalam berpolitik, Biden juga memiliki kisah kehidupan pribadi yang cukup menguras emosi.
Biden menikah untuk pertama kalinya pada 1966 bersama Neilia Hunter. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 3 anak yaitu Joseph Biden III, Hunter Biden, dan Naomi Biden.
Malangnya, seminggu sebelum Natal 1972, istri dan ketiga anaknya terlibat kecelakaan mobil sepulang belanja membeli pohon Natal. Kecelakaan ini menewaskan istri dan putrinya, sementara dua anak laki-lakinya terluka.
Akibat kejadian ini, Biden mengungkapkan bahwa ia dilanda depresi dan sempat ingin bunuh diri. Untungnya, berkat dukungan keluarga, Biden dapat bangkit dari kondisi itu dan melanjutkan karirnya.
Biden kemudian menikah lagi dengan Jill Biden pada 1977. Biden dikaruniai anak pertama dan satu-satunya dari Jill pada 1981. Anak perempuan itu diberi nama Ashley.
Janji kampanye yang ditunggu untuk ditepati, Dalam kampanye pemilihan presiden AS, Biden mengungkapkan sejumlah janji yang kini menunggu untuk ditepati.
Janji itu termasuk mengubah kebijakan kepemilikan senjata, memberikan jaminan kesehatan yang terjangkau, perlindungan hak untuk aborsi, vaksinasi dan tunjangan COVID-19, perpajakan yang lebih adil, mencapai energi bersih 100% dan bebas emisi di tahun 2050, hingga tak bergantung pada produk impor.
Di samping itu, Biden secara khusus juga berjanji kepada umat Muslim untuk mencabut larangan masuk ke AS yang sempat diberlakukan Trump pada 6 negara mayoritas Muslim. Biden juga berjanji menjamin kesamaan hak warga Muslim di AS yang selama pemerintahan Trump merasa mendapatkan diskriminasi (syakhruddin)