SYAKHRUDDIN.COM — Pentagon secara mengejutkan melanggar tradisi pergantian presiden Amerika Serikat, di mana mereka tidak akan menggelar upacara perpisahan Angkatan Bersenjata untuk Presiden Donald Trump.
Dua pejabat senior pertahanan mengonfirmasi kepada Defense One bahwa pihaknya tidak merencanakan perpisahan militer apa pun untuk Trump.
Melansir Defense One, Kamis (14/1/21), Trump kerap menggunakan militer sebagai penyangga politik sejak hari-hari pertamanya menjabat, mulai dari penandatanganan topi MAGA (Make America Great Again) untuk pasukan hingga memberikan pidato yang didorong oleh partisan di jantung Pentagon.
Tentara, pelaut, penerbang, dan Marinir Amerika sudah cukup lama waspada atas retorika kasar Trump.
Dilansir di laman CNNPerpisahan Angkatan Bersenjata AS adalah tradisi yang sudah dimulai sejak akhir masa jabatan presiden Ronald Reagan pada 1989. Sejak saat itu, setiap panglima tertinggi negara akan diberi penghargaan yang sama ketika mereka meninggalkan jabatan kepresidenan.
Kala itu, Reagan mengubah upacara di Camp Springs, Maryland menjadi perayaan bagi militer sembari memuji keberhasilan pemerintahannya.
Empat tahun kemudian, penerus Reagan menerima Perpisahan Angkatan Bersenjata di Fort Myer, Virginia yang menghadap ke pemakaman Arlington.
Kemudian pada 2009, George W. Bush juga menerima upacara perpisahan sekaligus merayakan perang Afghanistan dan Irak yang sangat kontroversial.
Lalu pada Januari 2017, Barack Obama juga ikut merayakan upacara perpisahan oleh militer AS.
Tapi kini, Trump pada gilirannya, tidak akan menerima penghormatan tersebut di akhir masa jabatannya. Akan tetapi hal ini tidak mengejutkan.
Dilansir The New Daily, Senin (18/1/21), masa jabatan Trump secara resmi berakhir pada Rabu (20/1/21), bertepatan di Hari Pelantikan presiden terpilih Joe Biden.
Beberapa media melaporkan bahwa di hari tersebut, Trump kemungkinan besar akan berada di klub Mar-a-Lago di Florida Selatan atau bermain golf.
Selain tidak menerima upacara perpisahan, Trump juga mengabaikan tradisi lama lainnya. Dia mengatakan tidak akan menghadiri inaugurasi pelantikan Biden dan menolak undangan apa pun untuk menyambut presiden baru.
Selain itu, Trump juga masih belum mengakui bahwa dirinya kalah dalam pemilihan presiden 2020 (syakhruddin)