SYAKHRUDDIN.COM – Sekelompok pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada akhir pekan lalu menggelar unjuk rasa di sejumlah negara bagian sambil menenteng senjata api.
Demonstrasi para pendukung Trump dilakukan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian, salah satunya di Texas.
Dilansir di laman CNN, Aparat keamanan di Texas menyatakan jumlah kerumunan pendukung Trump itu lebih sedikit dari perkiraan mereka. Meski begitu, aparat keamanan tetap mengawasi pergerakan massa Trump tersebut dengan ketat.
Sementara itu, protes yang sama juga berlangsung di Gedung Perwakilan Negara Bagian Minnesota. Ratusan aparat keamanan mengamankan gedung tersebut dari sekitar 50 pendukung Trump yang menggelar protes di sana.
Dikutip The Washington Post, kerumunan kecil pendukung Trump juga terjadi di Illinois dan Nevada.
Pada Minggu (17/1/21), protes kecil para pendukung Trump berlangsung di Gedung Negara Bagian Oregon dan Michigan. Unjuk rasa itu dihadiri oleh kelompok ekstrem kanan yang dikenal dengan sebutan Boogaloo Bois.
Menurut media lokal, protes pendukung Trump di Michigan itu hanya berlangsung selama 30 menit.
Kelompok Boogaloo Bois dikenal sebagai gerakan ekstremis pro kepemilikan senjata.
Melansir The Guardian, kelompok tersebut menjadi salah satu yang aktif mengajak gerakan protes penolakan hasil pemilu di seluruh negara bagian AS.
Seluruh gubernur negara bagian AS telah mengerahkan ribuan anggota pasukan Korps Garda Nasional untuk mengamankan gedung-gedung pemerintah, terutama Gedung Dewan Perwakilan, setelah kerusuhan massa pendukung Trump di Capitol Hill, Washington D.C, pada 6 Januari lalu.
Aparat keamanan Washington D.C., juga terus bersiaga ketat menjelang pelantikan Presiden Terpilih, Joe Biden, pada Rabu (20/1/21) mendatang.
Biro Investigasi Federal AS (FBI) mengindikasikan bahwa ada potensi aksi “protes bersenjata” susulan yang akan dilakukan massa pendukung Trump di hari-hari jelang pelantikan Biden.
Dalam buletin internal, FBI juga menyoroti ancaman “pemberontakan” jika Trump dicopot melalui Amandemen ke-25 sebelum pelantikan Biden berlangsung pada 20 Januari mendatang (syakhruddin)