SYAKHRUDDIN.COM – Kongres pengesahan kemenangan Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat (AS) dihentikan sementara. Penghentian itu lantaran pendukung Presiden Donald Trump melewati barikade polisi dan mencoba masuki gedung Capitol setelah bentrok dengan polisi.
“Tanpa keberatan, menyatakan DPR berhenti untuk istirahat,” kata anggota Kongres Jim McGovern, sambil mengetok palu saat teriakan keras dan gangguan terdengar di ruangan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (7/1/21).
Dilansir dilaman detiknews, Pejabat di Capitol AS mengumumkan lockdown dan anggota parlemen mengatakan di Twitter bahwa mereka berlindung di kantor mereka, ketika massa Trump terlihat berjalan menuju gedung.
Para pengunjuk rasa yang mendukung Donald Trump mengerumuni gedung Capitol AS pada Rabu waktu setempat.
Dilansir Reuters, Kamis (7/1/21) pendukung Trump membalikkan barikade dan bentrok dengan polisi di halaman Capitol AS dan mencoba masuk ke dalam gedung.
Demonstran melakukan aksi ketika anggota parlemen sedang melakukan kongres untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden. Aparat penegak hukum berjuang untuk menjaga ketertiban.
“Kami tidak akan pernah menyerah,” Trump sebelumnya mengatakan kepada ribuan pendukung yang bersorak-sorai di hamparan berumput dekat Gedung Putih.
“Kami tidak akan pernah kebobolan. Itu tidak terjadi. Anda tidak mengakui jika ada pencurian,”
Trump dalam pidatonya memberikan tekanan baru pada Pence yang membuka kongres untuk mencoba membalikkan hasil pemilu.
Dalam sebuah pernyataan, Pence mengatakan dia berbagi kekhawatiran tentang “integritas” pemilu, tetapi itu tidak benar bahwa dia harus dapat menerima atau menolak suara pemilu secara sepihak.
Konstitusi AS tidak memberi Pence kekuatan untuk secara sepihak membatalkan hasil pemilu, tetapi dia berada di bawah tekanan untuk melakukannya dari Trump.
Kongres pengesahan kemenangan Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat (AS) dihentikan sementara. Penghentian itu lantaran pendukung Presiden Donald Trump melewati barikade polisi dan mencoba masuki gedung Capitol setelah bentrok dengan polisi.
Sementara itu, Presiden Donald Trump meminta pendukungnya untuk ‘pulang’ setelah mereka menyerbu gedung Capitol AS. Trump mengatakan bahwa harus ada perdamaian dan ketertiban.
Pada saat menyuruh pendukungnya untuk meninggalkan gedung Capitol, Trump juga mengulangi tuduhannya dan menghasut bahwa pemilu 3 November yang dimenangkan oleh Joe Biden ‘dicuri’.
“Saya mengerti rasa sakit Anda,” kata Trump dalam video satu menit di Twitter. “Kita mengalami pemilu yang dicuri dari kita,” tambahnya. ‘
“Tapi kalian harus pulang sekarang. Kita harus memiliki perdamaian. Kita harus memiliki hukum dan ketertiban,” tegasnya.
Pendukung Trump menyerbu gedung Capitol AS dan memaksa Kongres untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dihentikan sementara.
Polisi juga telah menembakkan gas air mata untuk menahan massa yang mencoba masuk ke gedung.
Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden mengecam penyerangan gedung Capitol oleh pendukung Trump itu.
Dia menyebut peristiwa itu sebagai ‘pemberontakan’ dan meminta Trump untuk mengakhiri pengepungan.
“Pada saat ini, demokrasi kita berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Biden di Wilmington, setelah ratusan pendukung Trump memprotes kekalahan dan memenuhi gedung Capitol.
“Saya minta Presiden Trump untuk tampil di televisi nasional sekarang untuk menuntut diakhirinya pengepungan ini,” kata Biden.
“Menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor, lantai Senat Amerika Serikat, Mengancam keselamatan pejabat terpilih? Ibu bukan protes, ini pemberontak (syakhruddin)