SYAKHRUDDIN.COM – Dua perusahaan digital raksasa Indonesia, yaitu Gojek dan Tokopedia dikabarkan mau menggabungkan usaha atau merger. Keduanya dikabarkan sedang menuju penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan nama perusahaan gabungan.
Ditulis detikcom, Selasa (5/1/2021), berikut 3 faktanya:
1. Sudah Dibicarakan Sejak 2018 ; Jika Gojek dan Tokopedia merger, layanan dari keduanya akan disatukan mulai dari pemesanan ojek dan taksi online, pembayaran, pengiriman online, dan juga belanja online. Gojek dan Tokopedia yang dikabarkan mau merger ini disebut tak hanya melantai di bursa Indonesia dengan hasil penggabungan, tapi juga di Amerika Serikat (AS).
Potensi merger ini memang telah dibicarakan sejak tahun 2018. Kemudian, gagalnya kesepakatan merger antara Gojek dan Grab pada 2020 lalu semakin mendorong upaya untuk menyelesaikan merger antara Gojek dan Tokopedia ini.
2. Bisa Hasilkan Rp 250 Triliun ; Dikutip dari Bloomberg, seorang sumber mengatakan Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan untuk melakukan merger. Pada penandatanganan itu, ada beberapa pihak yang terlibat dan telah membahas potensi bisnis dari merger tersebut.
Dilansir di detikfinance, kedua perusahaan dikabarkan akan mempercepat kesepakatan merger dalam beberapa bulan mendatang. Dengan penggabungan itu, valuasi perusahaan akan mencapai lebih dari US$ 18 miliar atau setara Rp 250 triliun (kurs Rp 13.918/US$).
3. Gojek dan Tokopedia Kompak Menjawab ; Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengaku enggan berkomentar terhadap rumor yang beredar di pasar.
“Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar, ” ujar Nila saat dihubungi, Selasa (5/1/21).
Senada dengan Gojek, perwakilan dari Tokopedia sama persis menanggapi kabar tersebut. Menurutnya, kabar merger Gojek dengan Tokopedia hanyalah spekulasi pasar. “Kita tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor san spekulasi di pasar, ” ujarnya (syakhruddin)