SYAKHRUDDIN.COM, Dalam era digital dewasa ini, banyak sekali informasi yang beredar di dunia maya, untuk mendapat informasi yang akurat, Pimpinan Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso, dalam menyambut tahun baru 1 Januari 2021 menuliskan seperti dibawah ini ;
BANYAK alasan mengapa jurnalisme yang berkualitas kini sangat dibutuhkan. Di antaranya, pada zaman ketika banjir informasi begitu deras, masyarakat memerlukan penyaring. Dialah proses verifikasi, yang merupakan roh jurnalisme.
Verifikasi bisa memisahkan informasi valid dari kabar kibul. Kita tahu, informasi palsu—yang ditiupkan entah oleh siapa—kini sudah mencapai tahap mencemaskan. Sering kali kabar palsu memicu perpecahan berkepanjangan di masyarakat, setidaknya di dunia maya. Verifikasi diperlukan untuk menangkal kabar bohong itu.
Jurnalisme berjalan dengan mengecek kebenaran setiap informasi yang diterima redaksi, tak peduli siapa sumbernya. Info dari pejabat tinggi, pegawai rendah yang sering dianggap tak penting, ulama, ataupun narapidana, harus mendapat perlakuan yang sama. Hanya verifikasi ketat yang bisa menghasilkan informasi yang akurat. Hukum itu berlaku bagi setiap jenis media, apakah itu cetak, elektronik, ataupun digital.
Setiap warga negara biasa, apa pun profesinya, memerlukan informasi yang akurat dalam mengambil keputusan. Begitu juga pejabat publik. Mereka memerlukan informasi berkualitas tinggi dalam membuat ataupun mengevaluasi kebijakan. Pendek kata, informasi yang benar sangat penting untuk siapa pun.
Demi menghasilkan informasi yang benar, di samping berdisiplin menjalankan verifikasi, jurnalis perlu senantiasa menjunjung tinggi independensi. Dalam politik mutakhir di Indonesia, yang hanya menyisakan sedikit ruang bagi oposisi, jurnalisme yang independen semakin diperlukan. Jurnalis semakin dipacu untuk menginvestigasi berbagai penyelewengan oleh penyelenggara negara—yang marak terjadi di tengah longgarnya fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat. Hanya jurnalis independen—yang bebas dari konflik kepentingan—yang bisa menjalankan fungsi kontrol sosial seperti diamanatkan Undang-Undang Pers.
Grup Media Tempo, termasuk Koran Tempo, terus menjalankan kerja jurnalistik seperti itu dari waktu ke waktu. Contohnya, ketika hampir semua pejabat lembaga hukum menyatakan Harun Masiku berada di luar negeri, Koran Tempo pada edisi 16 Januari 2020 menyodorkan fakta sebaliknya: tersangka penyuap anggota Komisi Pemilihan Umum itu berada di Tanah Air.
Laporan investigatif kami juga mengawali terbukanya skandal izin ekspor benih lobster yang berujung penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada November lalu. Dua laporan itu hanya sebagian contoh kerja jurnalistik yang dilakukan secara serius oleh jurnalis Koran Tempo.
Tak hanya dalam liputan investigasi, ketika menyediakan informasi tentang pandemi, kami pun bekerja secara sungguh-sungguh. Begitu pula ketika kami memberitakan “dunia baru” yang digemari kalangan muda, seperti perusahaan rintisan alias start-up berbasis teknologi digital.
Pembaca dan para kolega sekalian, riwayat panjang dalam jurnalisme itulah modal dan kekuatan utama kami. Hal itu tak akan berubah, betapa pun mulai besok kami hanya menggunakan medium digital untuk menghantarkan berita ke tangan Anda.
Kami menghentikan edisi cetak, yang pertama kali terbit pada 2 April 2001, untuk bertransformasi sepenuhnya ke platform digital.
Ini adalah keputusan strategis. Kami mulai merencanakannya jauh sebelum pandemi, ketika melihat data sebagian pembaca mulai meninggalkan edisi cetak dan beralih ke digital.
Perkembangan teknologi membuat hampir semua orang memiliki gawai. Banyak kegiatan yang bisa dikendalikan hanya dengan sentuhan jari. Termasuk, tentu saja, membaca berita.
Teknologi digital menyediakan banyak hal yang tak bisa didapatkan dari koran edisi cetak. Misalnya multimedia, yang memungkinkan pembaca mendengarkan–tidak hanya membaca—berita Koran Tempo. Dengan teknologi digital, pengelola newsroom dan pembaca pun bisa berinteraksi. Itu membuat pembaca bukan sekadar konsumen, melainkan bagian dari penentu berita.
Satu hal yang tak kalah penting, teknologi digital menciptakan kesetaraan dalam hal kecepatan. Pembaca, di mana pun berada, bisa menerima Koran Tempo dalam waktu yang sama. Dengan berbagai kelebihan itu, kami berpindah dari medium cetak ke digital dengan antusias.
Kami optimistis, dengan sokongan Anda, Koran Tempo bisa selalu bersikap independen. Dengan begitu, kami bisa terus memproduksi liputan-liputan yang berguna bagi masyarakat banyak
Mari bersama-sama menyesuaikan dengan zaman sembari tetap berpegang pada informasi yang akurat (syakhruddin)