SYAKHRUDDIN.COM – Menteri Sosial yang baru dilantik Tri Rismaharini mengakui jika tugas yang diembannya berat. Pasalnya, Kementerian Sosial merupakan salah satu kementerian dengan anggaran terbesar.
Namun, mantan Wali Kota Surabaya itu mengatakan akan berupaya mengawasi penggunaan anggaran Kementerian Sosial seoptimal mungkin, sehingga penyalurannya tepat sasaran.
Dilansir dilaman CNN, “Semua sistem itu harus diperbaiki, memang berat. Saya tahu itu tidak mudah. Tapi kan harus saya lakukan karena ini mengelola uang amanah rakyat luar biasa besarnya,” ucap Risma di Surabaya, Jumat (25/12/20).
Untuk meminimalisasi penyelewengananggaran, maka ia akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) secara elektronik (cashless) pada 2021. Alasannya, ia menilai jika penyaluran bansos secara elektronik tersebut lebih efektif.
“Kami akan lakukan semua transaksi secara elektronik. Dan juga ada masukan dari daerah, kami gunakan dengan elektronik yang cepat sehingga perbaikan data bisa segera kami dilakukan. Dengan demikian efektivitas bisa tercapai,” kata Risma.
Guna melancarkannya penyaluran bansos tersebut, ia mengaku akan mengebut perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Untuk perbaikan data, Risma mengatakan Kemensos akan bekerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan pembaruan data penerima bansos.
Selain itu, ia juga akan menggandeng tiap gubernur, kepala daerah, dan perguruan tinggi. Risma dianggap pihak-pihak tersebut mengenal kondisi dan situasi di daerah.
“Kami tidak bisa sendiri akan gandeng Gubernur, kepala daerah, dan utamanya para perguruan tinggi setempat yang tahu persis bagaimana masalah daerahnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Risma pernah kaget saat mengetahui anggaran perbaikan DTKS mencapai Rp1,3 triliun. Karenanya, ia berjanji akan cermat dalam menggunakan anggaran tersebut untuk memperbaiki DTKS agar penyaluran bansos tepat sasaran.
“Tadi saya sempat kaget, Rp1,3 triliun untuk data. Waduh, mati kalau kita enggak hati-hati. Itu uang bukan besar, tapi buesar sekali,” ucap Risma.
Seperti diketahui, Risma dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/12/20) sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana bansos. Juliari diduga mengambil jatah Rp10 ribu dari setiap paket sembako, sehingga mengantongi Rp17 miliar (syakhruddin)