SYAKHRUDDIN.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan realisasi 5G baru mulai dilakukan pada 2021.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo mengatakan realisasi 5G harus dilakukan secara bertahap.
“Transformasi dari 4G ke 5G membutuhkan sumber daya atau lompatan yang sangat tinggi,” ujar Widodo dalam acara virtual, Kamis (17/12/20).
Dilansir dilaman CNN, Widodo menuturkan pita frekuensi jaringan telekomunikasi saat ini bergerak pada 450 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, hingga 2,1/2,3/5 GHz. Dia berharap beberapa pita frekuensi itu bisa digunakan untuk 5G.
“Dimulai tahun 2021, beberapa layer atau pita frekuensi akan diperuntukkan untuk 5G,” ujarnya.
Lebih lanjut, Widodo menjelaskan pemerintah akan memanfaatkan Dynamic Pectrum Sharing (DSS) dan Carrier Aggregation (CA).
Kedua dinilai bisa membuat spektrum 4G saat ini bisa dimanfaatkan untuk traffic spektrum secara dinamis.
“Dan semua pita frekuensi baru ini akan setiap saat kami upayakan,” ujar Widodo.
Di sisi lain, Widodo menyampaikan pemerintah telah menargetkan adanya kandidat pita frekuensi baru. Misalnya, pita frekuensi 700 MHz pada 2021-2022. Kemudian 3,3-3,5 GHz tersedia sekitar tahun 2023; 2,6 GHz pada 2025; serta 26 dan 28 GHz pda 2022-2023.
“Ini strategi kami yang semua itu dikendalikan oleh gugus tugas yang dibentuk Kominfo,” ujarnya.
Widodo menambahkan jaringan fiber optik di Indonesia sudah sepanjang 348.442 kilometer. Fiber optik itu berada di darat dan laut.
“Namun itu masih belum cukup. Masih ada daerah-daerah yang harus kita penuhi,” ujar Widodo.
Berdasarkan data 12 ribu lebih desa/ kelurahan belum terjangkau jaringan 4G. Selain itu, sekitar 150 ribu titik layanan publik belum memiliki akses internet yang memadai (syakhruddin)