SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Hasil tes virus corona diungkapkan sendiri oleh Trump lewat akun Twitter resmi, Jumat (2/10/20).
Trump selama ini dinilai kerap meremehkan dan menolak mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi. Bahkan, awal penyebaran corona di AS, Trump menganggap infeksi Covid-19 sama dengan flu biasa.
Dilansir di laman CNN, Dia seringkali tampil tanpa memakai masker, padahal hal tersebut adalah anjuran utama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Capres petahana itu mengabaikan anjuran jaga jarak sosial.
Trump sempat mengadakan kampanye dalam ruangan tertutup yang mengundang ribuan orang, di BOK Center di Tulsa, Negara bagian Oklahoma.
Saat itu ribuan orang yang hadir tidak dianjurkan untuk memakai masker. Kampanye itu harus dibayar mahal oleh Negeri Paman Sam.
Pemerintah Negara Bagian Oklahoma menyebut gelaran kampanye terbuka Trump memicu lonjakan kasus baru virus corona di wilayah itu.
Pemerintah Tulsa mencatat rekor penemuan kasus baru. Lonjakan penularan ini berlangsung ketika pemerintah Tusla mencatat penurunan kasus baru di kota itu selama dua pekan terakhir.
Kejadian serupa juga terulang saat Trump menggelar kampanye dalam ruangan di Negara Bagian Nevada pada 13 September 2020.
Ribuan masa pendukung Trump sudah hadir bahkan dua jam sebelum acara dimulai.
Associated Press melaporkan kerumunan itu begitu padat, mengabaikan anjuran jaga jarak. Banyak di antara mereka juga tidak menggunakan masker.
Pada awal Juli Trump secara resmi menarik Amerika Serikat keluar dari WHO. Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan AS telah memberitahu PBB bahwa mereka resmi keluar dari WHO efektif pada 6 Juli 2021.
Sebelum keluar dari WHO, Trump secara lebih dulu menarik dukungan finansial untuk organisasi tersebut. Menurut Trump, WHO belakangan ini menjadi boneka China.
Trump juga yang selama ini kerap menyuarakan bahwa virus corona berasal China, dan menyalahkan mereka atas penyebaran tak terkendali ke seluruh dunia.
“Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Trump kala itu
Trump juga menyebut Amerika Serikat akan mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan kesehatan publik global lainnya yang layak dan mendesak.
Sebuah buku berjudul Rage karangan Jurnalis AS, Bob Woodward Trump terungkap sengaja meremehkan pandemi corona.
Dalam wawancara dengan Woodward melalui telepon yang direkam pada Maret lalu, Trump mengaku sengaja menggunakan strategi berusaha meminimalkan bahaya ketika menyampaikan hal itu kepada masyarakat.
“Saya memang selalu berusaha mengecilkan. Saya suka mengecilkan hal itu (Covid-19) karena saya tidak ingin membuat panik,” demikian isi wawancara Woodward dengan Trump.
Seperti yang ditulis dalam buku itu, Trump sadar bahwa Covid-19 adalah ancaman tetapi mengatakan kepada masyarakat hal itu akan segera berlalu.
Dalam wawancara telepon dengan Woodward pada 7 Februari lalu, Trump membeberkan ancaman mematikan Covid-19.
“Kita hanya menghirup udara dan itu cara virus itu masuk ke dalam tubuh. Dan hal itu memang agak menyulitkan. Virus juga sangat mematikan dari flu biasa. Ini adalah hal yang mematikan,” kata Trump.
Trump membenarkan dia sengaja meremehkan Covid-19. Saat itu Trump berkeras dia melakukan hal itu untuk menenangkan masyarakat dan berupaya menghindari lonjakan harga kebutuhan dasar dan kesehatan.
“Faktanya adalah saya pemandu sorak bagi negara ini. Saya cinta negara ini dan tidak mau membuat penduduk panik atau ketakutan.
Saya akan membawa negara dan dunia ini ke dalam kebaikan. Kami ingin memperlihatkan kepercayaan diri. Kami ingin memperlihatkan kekuatan,” kata Trump (sumberccnjakarta)