SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Kontak tembak kembali terjadi antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan aparat keamanan di Intan Jaya, Papua, Jumat (25/9/20). Kali ini, kontak tembak terjadi di Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Intan Jaya.
“Kemarin kejadiannya, hari Jumat,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (26/9/20).
Sebelumnya, video kontak tembak itu ramai dibagikan di media sosial seperti WhatsApp. Video berdurasi lima menit itu menunjukkan kontak tembak terjadi saat warga tengah menurunkan barang dari pesawat untuk dimasukkan ke dalam sebuah truk.
Dilansir di laman CNN, Warga dan pihak kepolisian yang berada di area tersebut lantas berlindung di balik truk. Petugas kepolisian yang mengamankan warga kemudian membalas tembakan sampai akhirnya terjadi kontak tembak.
Paulus menuturkan tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.
“Mereka (KKB) memang sengaja akan mengganggu masyarakat juga warga, termasuk penumpang pesawat yang berada di bandara Sugapa,” jelasnya.
Paulus menduga, insiden ini masih berkaitan dengan serangkaian kekerasan yang terjadi di Intan Jaya, Papua beberapa waktu belakangan. Sepanjang bulan September, tercatat setidaknya ada empat insiden penembakan yang terjadi di Intan Jaya.
Pertama insiden penyerangan yang dialami oleh seorang tukang ojek, Badawi (51 thn). Ia diduga diserang oleh KKB pada Kamis (17/9/20) sekitar pukul 10.50 WIT di belakang SD YPPK Santo Misael, Kampung Bilogai.
Korban mengalami luka akibat bacokan senjata tajam. Korban lantas dievakuasi oleh masyarakat setempat bersama aparat TNI-Polri ke Puskesmas Bilogai, namun tak tertolong.
Kemudian, siang harinya sekitar pukul 14.20 WIT, KKB menyerang seorang aparat TNI bernama Serka Sahlan yang sedang dalam perjalanan membawa logistik. Korban mengalami luka tembak sehingga langsung meninggal dunia di tempat.
Sehari berselang, Jumat (18/9/20), KKB kembali diduga menembaki pesawat Dabi Air PK-DPG. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal saat itu mengatakan, penembakan diduga sebagai upaya KKB menghambat proses evakuasi jenazah Sersan Kepala Suhlan dari Kabupaten Intan Jaya ke Kabupaten Nabire.
Selanjutnya, pada Sabtu (19/9/20), Pendeta Yeremia Zanambani tewas ditembak. Pihak TNI sebelumnya menyebut pendeta Yeremia tewas karena tembakan KKB.
Namun, Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) membantah pernyataan pihak TNI dan menuding bahwa pihak TNI yang menembak pendeta Yeremia hingga tewas.
Menurut Paulus, penyerangan terhadap warga dan aparat keamanan yang diduga dilakukan oleh KKB lantaran memanfaatkan kondisi di Intan Jaya. Ia mengatakan, saat ini, kekuatan aparat bersenjata di Intan Jaya masih minim.
“Kekuatan kita di sana minim, tidak terlalu besar, karena daerahnya kan daerah baru, hingga Polres pun baru diresmikan beberapa bulan lalu,” kata Paulus (sumbercnnjakarta)