
SYAKHRUDDIN.COM, SINJAI – Jembatan Batu Boddong Sinjai Selatan yang terkenal dengan jalan menurun dan menikung, kembali menelan korban jiwa.
Lokasi kejadiannya pada tikungan tajam di Jembatan Batuboddong, Sungai Appareng, Jatie, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai Selatan Sabtu (15/8/2020) sekitar Pukul 02.00 dinihari.
Enam orang meninggal dunia di TKP merupakan kerabat Dr. Ustaz Jumzar ketua Arimatea Jeneponto.
Menurut Akhmad Afandi Karaeng Suro, Tagana Jeneponto melalui jaringan WhatsApp melaporkan, Mobil merk Avanza G dengan plat nomor DD 1452 GJ dikemudikan oleh lelaki Dg Tompo, tidak dapat dikendalikan saat sedang melintas di Jembatan Batu Bodong yang dikenal angker.
Mereka yang meninggal dunia di TKP adalah warga Dusun Baraya Desa Baraya Kec.Bonramba yaitu, Hj. Halu (60 thn), Ali Sadikin (40 thn), Jamila (50 thn), H. Hanafi (53 thn), Sampara (56 thn) dan Badiheng Dg Lalang (70 thn).
Menurut Karaeng Suro, keluarga ini akan membawa “Uang Panaik” kepada calon mempelai perempuan yang bermukim di Kabupaten Bone
Di TKP mobil Avanva G berwarna putih tercebur kedasar Sungai dengan kedalam 55 meter berada di bawah Jembatan Batu Boddong Kabupaten Sinjai Selatan yang terkenal angker dan setiap tahunnya pasti menelan korban jiwa.
Ustaz Ilham Hamid yang mengupload di akun Save FDK melaporkan, peristiwa kejadian itu, ketika satu keluarga dari Jeneponto akan membawa uang panaik menuju Bone.
Ditambahkan calon pengantin bernama Ridwan Syam merupakan perawat di Rumah Sakit Lanto dg Pasewang Kabupaten Jeneponto, diantara korban terdapat kakak sang pengantin yang merupakan anggota polisi dan seorang anggota TNI.
Mobil tersebut disebutkan gagal menikung dan menerobos pembatas jalan dan langsung terjun ke jurang menuju sungai Appareng.
Tahun lalu, peristiwa yang sama dialami sebuah truk pengangkut gabah, yang terjun ke Sungai Appareng, Jatie, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai kembali menelan korban jiwa. Senin (9/9/2019) lalu.
Salah satu mobil truk pengangkut gabah terjun bebas ke Jurang sedalam sekitar 55 Meter hingga di dasar Sungai Appareng.
Salah satu saksi mata Irwan (36 thn) mengatakan jika kejadian diperkirakan sekitar pukul 01.00 Wita (8/9/2019) malam, dirinya mendengar ada suara terhempas sangat keras saat melintas Jalan poros Bulukumba-Sinjai ini.
“Mobil mitsubitshi warna kuning bernomor polisi DP 8999 QW yang mengangkut gabah hilang kendali kemudian terjun masuk ke jurang, ada yang meninggal dunia,” katanya
Sementara itu Kanit Lakalantas Polres Sinjai, IPDA. Mukramin, Kudi (33 thn) merupakan warga Dusun Amparita Kabupaten Sidrap, meninggal dunia.
“Kernetnya bernama Warakkang (45 thn) masih menjalani perawatan serius di Puskesmas Samaenre Sinjai Selatan saat ini masih olah TKP,” bebernya.
Sekedar diketahui, tikungan tajam sebelum Jembatan di Batuboddong, Jatie Sinjai memang selalu memakan korban pengendara Jalan.
Kondisi tikungan dan penurunan membuat sopir ekstra hati-hati, baru-baru ini mobil Bus Polisi terbalik di tempat ini (berbagai sumber)