SYAKHRUDDIN.COM, SUNGGUMINASA – Kehadiran Kang Dedi Turjana dari Sumedang Jawa Barat, selain tugas kemanusiaan di Masamba Kabupaten Luwu Utara, juga melakukan napak tilas perjalanan sejarah perjuangan para pahlawan di masa silam.
Sekaligus menebalkan semangat kebangsaan ditengah suasana tanah air yang akhir-akhir di lihatnya, ada potensi yang dapat mengikis tatanan kehidupan berbangsa dan bertanah air.
Selain ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin di Lakiung, juga silaturahmi kepada Raja Gowa.
Selasa pagi 21 Juli 2020 dengan diantar kawan-kawan dari Tagana Gowa, Dedi yang mendapat gelar adat sebagai Daeng Kulle yang bermakna sebagai “Orang yang mampu”.
Diterima Raja Gowa Ke XXXVIII, Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang.
Dari silaturahmi yang dilakukan Daeng Kulle, maka sebagai tanda ikatan batin sebagai warga kehormatan Suku Makassar dari Sumedang bergelar Daeng Kulle diberikan “Batu Cincin dari Sang Raja”
Sebuah kehormatan untuk anggota Taruna Siaga Bencana Indonesia (Tagana) yang telah melanglang buana menangani permasalahan sosial di bidang kebencanaan.
Silaturahmi yang berlangsung dengan penuh kehangatan, di rumah kediaman Raja Gowa di Kota Sungguminasa.
Setelah berbincang cukup lama, Daeng Kulle menuju Balla Lompoa untuk melihat benda-benda pusaka, menggunakan baju kebesaran prajurit kebanggaan Pasukan Gowa, kemudian melakukan sikap “Anggaru” sebagai perlambang kesetiaan.
Selanjutnya pamit dengan Sang Raja dan merencanakan menemui Anggota Tagana Khusus yang terkena stroke an. Dedy Sugiawan.
Dedy Sugiawan merupakan kader terbaik Sulawesi Selatan, sejak kepergian ibunya, Dedy berpindah tempat dan dirawat oleh tantenya di Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
“Saya harus temui Dedy Kanda” katanya dengan penuh semangat” kepada Penulis.
Kini Dedi Daeng Kulle, benar-benar telah menapaki setiap jengkal tanah sang leluhur dan selanjutnya mengembangkan wawasan ke-Indonesiaan-an dalam bingkai NKRI dari Tanah Pasundan di Sumedang.
Dedi Daeng Kulle mempertautkan perjalanan sejarah yang kelak akan ditulisnya dalam lintasan sejarah bangsa, agar para generasi milineal tidak kehilangan jati dirinya, sebagai pengabdi masyarakat yang bermukim di pedalaman namun berwawasan Nusantara, salamaki Daeng Kulle…..!!!
Makassar, 21.07.2020 by syakhruddin