
SYAKHRUDDIN.COM, MAKASSAR – Datara sebuah dusun yang asri dalam kawasan pebukitan di Desa Mangempang Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.
Kawasan ini dahulu tidak terlalu banyak peminatnya, selain daerahnya menanjak dan akses jalan yang dilalui penuh perjuangan.
Bahkan mobil RTU Tagana satu pernah gagal menjangkau kawasan itu, dan takluk di tikungan terakhir pendakian, karena kampasnya habis, akibat salah dalam pengoperasian pedal handel.
Maklum, masa itu masih baru dan dalam tahapan pengenalan pernagkat,tapi hal itu sudah berlalu dan kini tinggal kenangan.
Datara kala itu dihuni 28 KK, masih terbilang dalam rumpun keluarga Anwar Talli yang pada hari Sabtu 11 Juli 2020 merupakan ulang tahunnya yg ke 46, di saat dimana Tagana Gowa yang dipimpin Sofyan, S.Sos Dg Liong
Sedang melakukan pengecatan dan penataan kawasan pebukitan Datara yang saat ini, menjadi ikon baru Desa Mangempang.
Mengapa Datara ??? pertanyaan ini tentu mengusik tanya pembaca. Ternyata kawasan ini menjadi titik sentral pemasangan refiter yang dapat menjangkau lima kab/kota se-Sulsel,
Sehingga penempatan refiter di tempat ini menjadi sesuatu yang vital dalam komunikasi Tagana Sulsel.
Saluran komunikasi tang lancar yang saat ini turut di apresiasi oleh Orari, Banteng Komando dan berbagai organisasi komunikasi termasuk Core (Communication Rescue)
Karena kelancaran komunikasi merupakan urat nadi dalam pemberian bantuan dan pertolongan pada situasi darurat.
Anwar Talli sebagai penjaga kampung yang mengetahui betul tentang seluk beluk kawasan bahkan menunjukkan lokasi tempat dimana Belanda dahulu menetapkan titik ukur yang disebut “Bossolo”
Sekarang lokasi Bossolo berganti menjadi Tugu Keserasian Sosial yang dibangun saat Dra. Hj. Sumiaty Sattar menjadi Kabid Banjamsos pada Dinsos Kabupaten Gowa.
Penulis kala itu menjadi Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial pada Dinsos Prov. Sulsel sehingga sistim komando dan koordinasi lintas kab/kota dengan cepat tersampaikan, karena jaringan komunikasi yang lancar.
Dengan dimotori Drs Daniyal Opo dan Tagana II Mukhlis Moed, saling bahu membahu untuk menempatkan satu paket proyek keserasian sosial di sebuah ketinggian, tempat dimana refiter Tagana ditancapkan
Komunikasi yang lancar baik antar anggota Tagana pada lima kab/kota, maupun dengan mobil RTU dan di ruang kerja Kabid Banjamsos di Pettarani 59 sangat jelas termonitor.
Sekali waktu ada kunjungan dari Direktur PSKBA (nama masa itu), Direkturnya dijabat oleh Drs H. Moch Helmy.
Dalam satu insiden kebakaran di Tallo langsung dimonitor, jumlah rumah yang kebakaran, Tagana yang terlibat, langkah yang harus ditempuh, Dumlap segera diturunkan.
Direktur lalu bertanya kepada Penulis, bagaimana bisa berkomunikasi dengan baik dan jelas pada kesempatan pertama ???
Oh ya, kami punya refiter dan terpasang di Datara menjangkau lima kab/kota.
Kalau demikian, programkan tahun depan, Tagana se-Indonesia harus memiliki refiter seperti Sulawesi Selatan.
Akhirnya memasuki tahun anggaran 2012/2013 seluruh provinsi di Indonesia mendapatkan perangkat refeter berkah ide awal dari Datara di Desa Mangempang Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa yang berada pada posisi yang sangat strategis, karena merupakan lintasan frekwensi yang terbuka lebar.
Pekan ini terhitung 10 sd 12 Juli 2020 dengan koordinasi Kasi Jamsos Kab Gowa, Sofyan, S.Sos Dg Liong dan sistim komando yang terjalin baik dengan Koordinator Tagana Gowa Muhammad Jufri Dg Manye.
Membawa 30 peserta Tagana yang terdiri 20 Tagana Gowa, 7 Tagana dari Kompi UIN dan tiga orang relawan serta para pembina dan Perintis Datara di masa silam.
Mereka adalah anggota Tim Copid-19 yang selama tiga bulan berjibaku dalam kegiatan Copid-19, mulai dari sosialisasi penanganan hingga pemberian bantuan sembako.
Banyak kenangan yang terlintas dalam kegiatan di Datara, kali ini yaitu membenahi Tugu Keserasian Sosial, menata perangkat refiter dan yang lebih dahsyat adalah berswafoto menjelang senja di perbukitan Datara dengan nuansa alam yang memesona.
Selain itu, ulang tahun Anwar Talli ke-46 sebagai kepala suku Datara, tentu saja tak terlepas dari bagian kunjungan kali ini, termasuk kehadiran pemuda pemudi Datara dalam nuansa perkusi yang membela suasana di kesunyian malam.
Kunjungan ke tempat pembuatan gula merah yang bahan bakunya dari tirisan air pohon enau, juga masih sempat dicicipi dalam bentuk ” So’ri atau Paccoba” yang mengundang selera dan aroma manis di ketinggian pebukitan Datara di senja hari.
Wajar bila Camat Bungaya telah mengalokasikan anggaran untuk menjadikan tempat rekreasi bagi jajarannya, membuat sarana untuk berfoto ria dengan latar belakang alam.
Sehingga terkesan bagaikan negeri di atas awan versi Tagana Gowa. Bilamana Anda berkesempatan berfoto disini merupakan momentum kenangan yang sulit terlupakan.
Foto- foto itu, kelak menjadi kenangan terindah yang terbuang sayang terpublish ulang ( by syakhruddin 12.6.2020 )