Nama lengkapnya Andi Hakkar Jaya,S.Ag,M.Pd ( ) beliau merupakan seorang Perintis masuknya Tagana di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Kala itu, jabatan yang diembannya sebagai Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (PMI/Kessos).
Berita duka yang diterima melalui pesan WhatsApp di hari Rabu 5 Mei 2020 membuat kaget sebagian besar koleganya termasuk mahasiswa yang pernah diajarnya.
Tak pernah beliau terlihat sakit hingga memasuki masa lockdown, dimana kampus harus ditutup dari aktifitas perkuliahan, dan pola pengajaran disampaikan melalui jalur online.
Pak Andi demikian kami sering sapa, menjadi penguji dalam ujian munaqasah mahasiswa jurusan PMI/Kessos.
Di saat menjabat Ketua Jurusan PMI/Kessos dan Penulis sebagai Kabid Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Banjamsos) pada Dinsos Prov. Sulsel banyak berinteraksi dengan beliau.
Pak Andi, kalua PMI/Kessos mau dikenal, silakan kembangkan Tagana di Kampus UIN dan kami akan mendukungnya.
“Siap Pak” katanya saat itu.
Andi Hakkar lalu membuktikan keseriusannya dan angkatan pertama PMI/Kessos yang saat itu mahasiswanya baru 11 orang, terus kami support.
Kemana-mana bisa menggunakan fasilitas kantor mulai dari armada truk, tenda komando hingga bantuan kepada masyarakat, disalurkan oleh mahasiswa, sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan.
“Di satu sisi, UIN Jurusan Kessos mulai dikenal, sementara pengembangan Tagana berbasis kampus juga berjalan sesuai dengan harapan, dan ini merupakan Tagana pertama di Indonesia berbasis kampus di luar STIKS Bandung.
Akhirnya kami berhasil melakukan lobby di Kementerian Sosial RI kala itu, kemudian mendatangkan Sekjen Kemensos ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi, diterima Dekan yang kala itu dijabat Bapak H.Bustanil Ilyas pada tanggal 2 November 2010 di ruang kerjanya.
Kemudian Sekjen menuju ruang LT untuk memberikan arahan dihadapan dosen dan mahasiswa sekaligus pernyataan “Terbentuknya Tagana Kompi UIN-FDK Alauddin Makassar”
Sejak saat itulah tonggak sejarah masuknya Tagana di Kampus UIN melalui FDK Bermartabat terus dikembangkan, sampai saat ini dan mencapai puncaknya, saat dibawah kepemimpinan Dekan FDK Prof DR H Abd Rasyid,M.Pd, M.Si,MM yang membawa serta anggota Tagana melanglangbuana ke Mancanegara dan ketika jabatan Kajur dan Sekjur PMI/Kessos dijabat DR.St Aisyah,S.Sos.I Daeng Ngona dan Dr.Syamsuddin.AB,S.Ag.M.Pd
Andi Hakkar lahir di Kabupaten Bone, memiliki dua isteri, isteri pertamanya sudah berpulang kerahmatullah dan isteri kedua adalah man mahasiswa yang pernah diajarnya.
Dari isteri pertamanya Haslinda Hatta mendapat tiga orang anak, satu diantara tiga putra-putrinya sedang kuliah di Jurusan Kessos semester IV bernama EQIL dan dari isteri kedua, Widya Astuti memiliki dua orang anak yang masih kecil yang diberi nama Nur Aini dan yang kedua Nur Aira.
Almarhum yang tak pernah mengalami sakit, menjelang akhir hayatnya menyelesaikan tugas perkuliahan di Perumahan Hertasning Madani Blok I No. 02 dan ditempat inilah almarhum menghembuskan nafas terakhir di hari ke-12 Ramadan 1441 H bertepatan dengan kepergian Maestro Campursari Didi Kempot di Solo Jawa Tengah.
Hadir melayat kerumah duka dan membacakan doa, Dekan FDK. DR Firdaus Muhammad, M.Ag dan kerabat dosen yang tak sempat hadir karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan Pemerintah Kota Makassar, hanya mengirim bantuan melalui rekening No 0110845068 an. Nurlelah Abbas dan sudah dibawah langsung Dekan FDK pada kesempatan pertama, ke rumah duka di Perumnas Sudiang Blok M No 213 Sudiang Biringkanaya Kota Makassar.
Dalam perjalanan kariernya di Kampus UIN sejak sepeninggalnya sebagai Kajur PMI / Kessos, Menurut Mantan Dekan FDK, Andi Hakkar aktif diluar kampus selama delapan tahun.
Kemudian diakhir tahun 2019 kembali aktif baik mengajar maupun menguji mahasiswa, hingga akhirnya direkrut di P2B, kami semua merasa bahagia karena sang Perintis itu telah kembali ke Kampus Samata, akan tetapi di hitungan 12 Ramadan 1441 H.
Sang perintis Tagana Kampus itu, benar benar telah kembali menghadap Rabb-nya, Selamat jalan Pak Andi doaku menyertaimu, Innalillahi wa innailahi rajiun (syakhruddin).