SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Dalai Lama menandai ulang tahun ke-80 penobatannya sebagai pemimpin spiritual Tibet pada Sabtu (22/2/2020) ini. Namun, lama jabatan itu dirayakannya dalam keterasingan di Kaki Bukit Himalaya, India.
Dilansir dari AFP, Sabtu (22/2/2020), China telah mengasingkan Dalai Lama lantaran menganggap pria berusia 84 tahun itu berkeinginan untuk memecah Negeri Tirai Bambu.
Bahkan, pria bernama Jetsun Jamphel Ngawang Lobsang Yeshe Tenzin Gyatso itu mendapatkan julukan ‘serigala berjubah biksu’ oleh China.
Di usia 15 tahun, ia sudah dinobatkan sebagai kepala negara setelah tentara China menyerbu Tibet pada 1950. Selama sembilan tahun berikutnya, ia berusaha menjauhkan warga Tibet dari China.
Namun,
upaya itu gagal ketika China menghancurkan pemberontakan rakyat pada 1959.
Khawatir akan hidupnya, biksu muda itu berjalan melalui wilayah Himalaya
ditemani oleh rombongan yang beranggotakan 37 orang, dan menyeberang ke
pengasingan di India.
Di sana, ia mendirikan pemerintahan di pengasingan dan meluncurkan kampanye
untuk merebut kembali Tibet yang secara bertahap berkembang.
Kini, sorotan global yang yang dimilikinya setelah memenangkan Hadiah Nobel
Perdamaian pada 1989 meredup, bersamaan dengan undangan dari para pemimpin
dunia dan bintang-bintang Hollywood.
Pasalnya,
usianya yang tak semuda dulu menyulitkannya dalam bepergian, disertai pengaruh
ekonomi dan politik China yang terus meningkat.
Peringatan ulang tahun dan acara pengajaran yang dijadwalkan untuk Maret tahun
ini pun telah dibatalkan lantaran kekhawatiran global yang memuncak akibat
virus corona.
Sementara, kabar terkait pengganti Dalai Lama masih belum jelas. Pihaknya belum
dapat memastikan adanya penerus atau apakah penerus akan dipublikasi atau
dirahasiakan.
Diketahui, Dalai Lama ke-14 ini sempat mengumumkan bahwa ia mungkin menjadi
pemimpin spiritual Tibet yang terakhir pada 2011.
Ia menyebut masih berusaha untuk mencegah upaya apa pun oleh China untuk menentukan penggantinya secara sepihak.
Negosiasi formal dengan Beijing pada 2010 silam juga tak membuahkan hasil yang konkret.
Selang setahun, Dalai Lama mengumumkan ia pensiun dari politik, mengakhiri tradisi Tibet selama berabad-abad untuk memberi jalan bagi pemimpin baru yang dipilih oleh warga Tibet (sumberdetik.com)