SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Amerika Serikat dan Taliban dilaporkan sepakat untuk melakukan gencatan senjata sebagian selama sepekan di Afghanistan.
Hal itu dilakukan kedua
belah pihak untuk membantu proses perundingan damai yang sedang berjalan.
“Amerika Serikat dan Taliban sudah merundingkan usulan gencatan senjata
selama tujuh hari,” kata Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dalam
pertemuan tingkat menteri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), di Brussel,
Belgia, seperti dilansir AFP, Jumat (14/2).
Pengumuman itu disampaikan
Esper sehari setelah bertemu dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Esper mengatakan jalan keluar untuk mengakhiri konflik di Afghanistan salah satunya
melalui jalan politik.
Meski demikian, Esper tidak merinci kapan kesepakatan gencatan senjata sebagian
itu dimulai. Namun, pada Rabu lalu Taliban menyatakan kemungkinan besar mereka
akan mulai melakukan gencatan sejak hari ini.
“Menurut pandangan kami waktu tujuh hari sudah cukup untuk gencatan
senjata sebagian, tetapi pendekatan kami terhadap hal ini tergantung kondisi.
Jadi akan ada evaluasi berkelanjutan sambil kita perlahan maju, jika kita
mencapai kemajuan,” kata Esper.
AS menetapkan sejumlah syarat kepada Taliban dalam proses perundingan damai.
Yakni menjamin ketertiban umum serta hak-hak kaum perempuan, menjamin kebebasan
berpendapat, pengubahan undang-undang dasar, penempatan eks milisi Taliban dan
kelompok bersenjata lainnya serta berjanji tidak akan menjadikan negara itu
sebagai tempat persembunyian kelompok ekstremis.
Sebagai gantinya, AS akan menarik sekitar 12 ribu pasukan mereka secara
bertahap dan mengakhiri perang yang sudah berlangsung hampir 19 tahun. Perang
itu sampai saat ini merupakan yang terlama yang dilakoni AS (detikcom)