SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Siaran BBC News Indonesia membuat laporan investigasi warga yang tidak memiliki dokumen kewarganegaraan di Malaysia.
Puluhan ribu bahkan ratusan ribu warga disebut hidup tanpa status kewarganegaraan. Banyak dari Indonesia.
Dalam penelusurannya, BBC mewawancarai salah satu warga bernama Iwan Nursyah. Pria yang tinggal dalam rumah panggung di pedalaman Sabah, Malaysia.
Iwan mengaku kabur dari rumahnya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejak berumur (12 thn). Iwan masuk ke Sabah secara ilegal, tanpa dokumen.
Lama tinggal di pedalaman Malaysia, Iwan saat ditemui wartawan BBC mengaku sangat rindu dengan kampung halamannya.
“Sangat-sangat rindu. Ingin sekali dimanjain sama ibu. Kadang-kadang nangis sendiri teringat ibu, orang tua. Sangat ingin didekati oleh ibu. Disayang-sayang oleh ibu. Sedih jika teringat ibu,” kata Iwan kepada wartawan BBC.
Sejak kecil meninggalkan Indonesia, Iwan tidak tahu cara kembali ke Indonesia untuk mencari orang tuanya.
“Saya tidak tahu harus mencari dimana. Dokumen kewarganegaraan tidak punya,” ungkapnya.
Di pedalaman Sabah, Iwan menikahi perempuan malaysia secara adat. Saat istrinya melahirkan, nama Iwan tidak dicantumkan dalam akta kelahiran anaknya.
Sudah sembilan tahun Iwan tidak bertemu keluarganya di Indonesia. Kini Iwan hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah Indonesia, atau dari Kerajaan Malaysia.
Iwan ingin memiliki dokumen kewarganegaraan. Tidak mau hidup tanpa status. Warga Indonesia bukan, Malaysia juga bukan.
Iwan mengaku nekat kabur dari rumahnya di Bulukumba, karena dianiaya ayahnya. Masuk ke Malaysia lewat jalur yang tidak resmi.
“Selamat datang, ini lah rumah saya,” kata Iwan.
Tidak hanya Iwan, BBC juga menemukan beberapa WNI yang belum mendapatkan status.
Mereka kemudian menikah dengan warga dari Indonesia yang juga tidak memiliki status kewarganegaraan.
Krishna Djelani Konsul Jenderal RI Kota Kinibalu mengaku pasti akan membantu semua WNI yang menghadapi masalah di Malaysia.
“Setiap ada pengaduan akan kita tindak lanjuti,” katanya kepada BBC.
Selama ditugaskan di Malaysia, Krishna mengaku tidak pernah menerima pengaduan seperti yang dialami Iwan. “Kalau ada, pasti kita akan menghubungi pemerintah daerah (di Indonesia),” ungkap Krishna.
Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengaku belum mendapatkan kabar soal warganya di Malaysia.
Tomy mengaku akan menelusuri jika mengetahui nama dan tempat tinggal orang tua Iwan di Bulukumba.
“Kita butuh identitas orang tuanya. Kemudian memastikan apakah Iwan anak mereka,” ungkap Tomy (syakhruddin)