
SYAKHRUDDIN.COM,JAKARTA – Serangan Amerika Serikat menewaskan Jenderal Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, Jumat, 3/1/2020. Serangan dilakukan dengan drone MQ-9 Reaper, demikian dikutip dari laman Thesun.co.uk, 3/1/2020.
Soleimani digambarkan sebagai tokoh terkuat kedua Iran. Pada hari Jumat
itu, Soleimani tiba di Bandara Baghdad dengan pesawat dan dikawal dari bandara
oleh sekutu Irak-nya dalam konvoi dua mobil.
Saat itulah kendaraan dikuntit oleh MQ-9 Reaper yang dikendalikan
dari jarak jauh.
Setidaknya dua rudal ditembakkan ke iring-iringan itu, hingga menewaskan Soleimani dan penasihatnya, yang merupakan Komandan Militer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis. Kedua mobil terbakar dan luluh lantak.
MQ-9 Reaper produksi General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI), merupakan penerus drone tempur MQ-1 Predator. Terbang perdana 2001, pesawat tempur tanpa awak (UAV) ini, digunakan Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS, serta Angkatan Udara Inggris sejak 2007.
Dalam operasi militer Amerika di Afganistan dan Irak, MQ-9 biasanya dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire, dan dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target.
Pesawat dengan bentang sayap 20 meter ini, berkecepatan 370 km per jam di atas ketinggian 15 ribu meter, dan bisa menempuh jarak 6000 km.
MQ-9 dilengkapi dengan enam tempat amunisi di dalam pesawat, yang masing-masing bisa mengangkut beban 680 kg dan memungkinkan pengangkutan tangki bahan bakar eksternal.
Bagian bawah sayap tengah, dapat masing-masing membawa amunisi maksimum 270 kg, sementara sayap luar dapat membawa masing-masing maksimum 91 kg.
MQ-9 dengan dua tangki bahan bakar eksternal 450 kg dan 450 kg amunisi memiliki daya tahan 42 jam.
MQ-9 Reaper memiliki daya tahan 14 jam saat terisi penuh dengan amunisi.
MQ-9 membawa berbagai senjata termasuk GBU-12 Paveway II yang dipandu laser, AGM-114 Hellfire II rudal udara-ke-darat, AIM-9 Sidewinder, [17] dan GBU-38 Joint Direct Attack Munition (JDAM).
Sistem dasar MQ-9 mengusung Sistem Penargetan Multi-Spektral, yang memiliki rangkaian sensor visual yang kuat untuk mencapai sasaran.
MTS-B mengintegrasikan sensor inframerah, kamera TV warna / monokrom siang hari, kamera TV intensif gambar, pencari jangkauan laser / penentu, dan iluminator laser.
Unit ini juga dilengkapi dengan sinar laser pencari sasaran, yang secara tepat menunjuk target untuk penggunaan amunisi berpemandu laser, seperti peluru kendali Paveway II.
Reaper juga dilengkapi dengan radar aperture sintetis untuk memungkinkan penargetan Munisi Gabungan Serangan Langsung Gabungan GBU-38 di masa mendatang.
MQ-9 juga dapat menggunakan empat rudal Hellfire yang dipandu laser, Udara-ke-Tanah (AGM) -114, yang memberikan kerusakan sangat akurat.
“Kami spesialisasi dalam perang kota,” kata Kolonel Julian Cheater, komandan Wing ke-432 di Pangkalan Angkatan Udara Creech, Nevada, kepada Military.com. “Itu adalah kemampuan penting yang dimiliki oleh sangat sedikit pesawat dan awak pesawat.”
Drone tempur ini juga memiliki kemampuan serangan terhadap drone lain. MQ-9 Reaper telah melakukan serangan udara-ke-udara pertamanya dengan menembak drone lain menggunakan rudal pencari panas dalam sebuah uji coba pada November 2017 (berbagai sumber/syakhruddin)