SYAKHRUDDIN.COM,MEDAN – Masyarakat yang menghuni Desa Hatapang di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara sebanyak 200 kepala keluarga belum diketahui kabarnya usai banjir bandang menerjang.
Akses menuju Desa Hatapang terputus total
sehingga tidak bisa dijangkau.
Banjir bandang terjadi usai hujan deras sehingga Sungai Lubuk
Natiko dan Sungai Siria-Ria meluap sekitar pukul 01.30 WIB, Minggu (29/12/2019).
“Nah untuk ke Desa Hatapang, kita tidak bisa masuk
karena terputus akses. Di situ lebih kurang ada 200 KK, itu data dari Pak Camat
ya,” Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Sumatera Utara, Riadhil A. Lubis kepada CNNIndonesia.com, Minggu (29/12/2019).
Ia mengaku sampai sekarang belum mengetahui
bagaimana kondisi warga di Desa Hatapang. Karena itu, tim BPBD, instansi
terkait bersama warga dan tim kesehatan terus bersiaga menunggu kabar dari desa
yang kini terisolasi tersebut.
“Untuk sementara tidak ada korban, kita juga masih
standby dengan tim kesehatan. Mana tau ada ditemukan (korban) nanti. Ini kita
masih mencari,” paparnya.
Riadhil mengatakan bahwa dua wilayah yang paling terdampak
banjir adalah Desa Hatapang dan Pematang. Di Desa Hatapang, yang kini
terisolasi, dihuni 200 KK, sementara Desa Pematang dihuni 475 KK.
Tak seperti Desa Hatapang, kondisi Desa
Pematang masih bisa terpantau BPBD setempat. Sebagian besar penduduk sudah
mengungsi.
“Para penduduk sepanjang sungai ini sudah mengungsi ke
tempat yang lebih tinggi dan berada di rumah-rumah penduduk lain,”
jelasnya.
Meski demikian, BPBD menyatakan ada satu keluarga yang hilang
sejak banji bandang menerjang. BPBD setempat terus mencari dan menunggu kabar
terbaru.
“Ada lima orang yang merupakan satu keluarga yang hingga
kini belum diketahui keberadaannya,” imbuh Riadhil.
Saat ini, posko utama sudah dibentuk dengan dibantu 25 orang
personel TNI dan Polsek setempat. Bantuan juga sudah diberikan kepada
masyarakat yang terdampak banjir.
“Untuk alat berat pun sudah dikerahkan sebanyak 2 unit
dari Pemkab Labura dan milik perusahaan/pribadi warga. Untuk sementara, warga
ada yang mengungsi ke tempat tinggi, sekolah dan rumah penduduk,” jelasnya.
Riadil menyebutkan, setelah banjir bandang, maka usaha
evakuasi dan pencarian terus berlanjut hingga sore ini oleh Pemkab Labura,
Camat, BPBD, TNI, Polri dan masyarakat.
“Kita juga ingatkan warga agar tetap siaga, karena dalam
tiga hari ke depan hujan deras masih akan terjadi,” bebernya.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Utara, Riadhil A. Lubis mengatakan
banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang melanda daerah itu sehingga
Sungai Lubuk Natiko dan Sungai Siria-Ria meluap.
“Di Desa Pematang ada dusun yakni Dusun Siria-ria A dan Dusun Siria-ria B,
sehingga ada 475 KK yang terdampak. Tapi yang terdampak utama di sekitar aliran
Sungai Lubuk Natiko,” jelasnya.
Riadhil mengatakan Desa Hatapang juga terdampak, namun tim
BPBD masih melakukan pendataan.
“Para penduduk sepanjang sungai ini sudah mengungsi ke
tempat yang lebih tinggi dan berada di rumah-rumah penduduk lain. Karena
pengamalan mereka kalau lebih dari 1 jam hujan deras, maka mereka mengungsi.
Mereka sudah sadar bencana,” jelasnya. (Berbagai
Sumber)