SYAKHRUDDIN.COM,JAKARTA – Fenomena anak Presiden dan Wapres menjadi kandidat kepala daerah, kini banyak diperbincangkan warganet.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menampik tudingan dinasti politik terkait rencana anaknya, Siti Nur Azizah, maju dalam Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan 2020-2025.
Ma’ruf
mengklaim tak pernah mengarahkan anggota keluarnya maju dalam Pilkada serentak
2020 di daerah manapun.
“Kalau kita enggak ada dinasti, saya sendiri tidak merencanakan menjadi
wapres. Saya juga tidak mengarahkan keluarga saya, anak saya, untuk menjadi
wali kota, enggak ada,” ujar Ma’ruf di kantor wakil presiden, Jakarta,
Selasa (17/12/2019).
Serupa dengan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang maju pilwalkot Solo, Ma’ruf membantah pencalonan itu akan melanggengkan dinasti politik Jokowi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan bila pencalonan Putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal bakal calon wali kota Solo merupakan bagian dari dinasti politik.
Menurutnya, tak ada peraturan yang melarang tiap warga negara Indonesia untuk maju dalam Pilkada meskipun kandidat itu adalah anak presiden sekalipun.
“Tidak ada yang tidak memperbolehkan Gibran untuk maju dalam kontestasi Pilkada. Kalaupun nanti mendapatkan rekomendasi, ya silakan rakyat yanh memilih, bahwa memang calon yang dipilih calon pilihan rakyat,” kata Puan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Lebih
lanjut, Puan mengatakan tiap warga negara memiliki hak yang sama untuk
berkompetisi sebagai kepala daerah. Ia pun meminta agar masyarakat tak melihat
kandidat yang maju di pemilu berdasarkan latar belakang keluarganya
“Itu hak warga negara untuk bisa maju. Jadi jangan karena dianggap anak A,
anak B atau anak siapa kemudian enggak boleh ikut,” kata dia.
Selain itu, Puan mengaku pihaknya belum secara resmi memutuskan untuk mengusung
kandidat di Pilkada Solo. Baik Gibran atau Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo
di Pilkada Solo tahun depan.
Hal itu ia katakan untuk merespon hasil survei Median yang menyatakan Gibran
masih kalah populer dari Achmad Purnomo di kalangan warga Solo.
Puan menyatakan partainya saat ini masih mempertimbangkan kedua sosok itu masuk
dalam proses kandidasi yang dicalonkan oleh PDIP di Pilkada Solo
“Semua tentu saja akan menjadi pertimbangan, toh Pilkadanya jg masih 2020
bulan September. Masih lama banget ini loh, ini pergantian tahun 2020 aja
belum,” kata dia.
Sebelumnya, isu politik dinasti dalam Pilkada Solo menjadi perhatian karena
hadirnya Gibran. Direktur Utama Median Rico Marbun bahkan mengatakan isu
politik dinasti berpotensi menjegal Gibran pada Pilwalkot Solo.
Simpulan itu merupakan hasil survei yang dilakukan
Median pada 3-9 Desember 2019.
Rico menyebut ada 41,6 persen responden yang menganggap pencalonan Gibran di
Pilkada Solo sebagai praktik dinasti politik.
Sementara 55,5 persen menilai hal itu bukan dinasti politik, sedangkan 2,9 persen lainnya menjawab tidak tahu (berbagai sumber)