SYAKHRUDDIN.COM,JAKARTA – KPK menetapkan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga (KPP PMA3) Yul Dirga, sebagai tersangka lantaran melakukan dugaan suap terkait restitusi pajak PT WAE.
Sehingga adagium yang tepat baginya, “ Orang bijak taat pajak, Orang pajak embat pajak”
Tindakan yang dilakukan Yul Dirga ini membuat kesal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pasalnya Yul Dirga sebagai pimpinan di unit
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) seharusnya memiliki integritas tinggi dan
menjadi contoh yang baik bagi para anak buahnya.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP,
Hestu Yoga Saksama mengatakan, itu merupakan perilaku serakah dari seorang pemimpin.
“Itu sifat serakah dari para pelakunya,” kata Hestu saat dihubungi, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Hestu menceritakan, Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
sangat menjaga integritas para pegawainya. Sehingga jika ada yang terbukti
melakukan korupsi maka harus ditindak tegas. Tindakan tegas itu bermula 15
tahun yang lalu.
Indonesia sendiri telah berkomitmen menciptakan
lingkungan birokrasi bebas korupsi sejak 2004, atau sejak PBB mencanangkan Hari
Anti Korupsi Dunia pada 9 Desember.
Namun, sampai saat ini masih terlihat beberapa tindak
korupsi di lingkungan instansinya.
“Kita terus menjaga integritas pegawai
kita, dan tidak ada toleransi sama sekali untuk pegawai yang terlibat tindak
korupsi,” jelas dia.
Dapat diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati kesal lantaran masih ada kepala kantor pajak yang menjadi mafia
korupsi.
Padahal dirinya sudah melakukan reformasi birokrasi
untuk mencegah praktik korupsi sejak 15 tahun lalu.
“Kita masih lihat beberapa yang fail. Ada
di kantor pelayanan pajak yang masih terjadi korupsi, ada yang sifatnya case,
Account Representatives, petugas pemeriksanya main-main atau kepala kantornya
jadi mafia.
Kita punya dua ekstrim case itu,” kata Sri Mulyani
di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Sri Mulyani mengungkapkan belum semua kantor
atau unit vertikal DJP yang berhasil bebas dari tindak korupsi.
Tercatat dari 350 kantor pelayanan pajak yang tersebar
di seluruh Indonesia baru 87 yang mendapatkan gelar wilayah bebas korupsi (WBK)
dan 19 kantor mendapatkan gelar wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM),
padahal Kementerian Keuangan sudah menerapkan kebijakan itu sejak 2015.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga
kesal lantaran masih adanya kegiatan korupsi di Kementerian Keuangan.
Bahkan, gara-gara satu orang pelaku namun citra buruk akan diterima oleh seluruh anak buah dan instansinya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku kesal lantaran pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan terbukti menjadi mafia.
Pejabat tersebut bekerja di Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) dan mengemban tugas sebagai kepala kantor. Siapa dia?
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP,
Hestu Yoga mengatakan sosok yang disebut Menteri Keuangan adalah Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga (KPP PMA3).
Menurut Hestu, sebagai kepala kantor seharusnya
menjadi contoh yang baik bagi para stafnya dalam menjalankan organisasi
perusahaan. Sebagai pemimpin juga harus memiliki integritas yang tinggi (bs/syakhruddin)