Duel Malaysia vs Timnas Indonesia pada babak penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, bakal jadi pertaruhan harga diri dengan atau tanpa pelatih Simon McMenemy.
Laga Malaysia vs Indonesia akan digelar di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Selasa (19/11/2019). Ini akan menjadi duel sarat gengsi meski Indonesia minim peluang lolos.
Di
samping misi berat tersebut, Indonesia harus menghadapi masalah internal.
Yakni, pemecatan Simon dari kursi pelatih sebelum pertandingan digelar.
Masalah bertambah rumit, usai PSSI mengumumkan pemutusan kerja dengan
Simon, pekan lalu. Karena, di sisi lain pelatih asal Skotlandia itu diminta
tetap menangani skuat Garuda di Bukit Jalil.
Simon berhak menolak mendampingi Timnas
Indonesia setelah pemutusan kontrak kerja dengan PSSI. Sebab, pencopotan
diumumkan jelang pertandingan.
Pelatih profesional sekaliber Jurgen Klopp atau Pep Guardiola pun kemungkinan
bakal menolak bekerja, setelah pemutusan kontrak. Psikologis mereka tentu akan
mengalami guncangan hebat.
Tak ada gunanya PSSI ‘mengemis’ kepada Simon untuk memimpin skuat Indonesia
melawan Malaysia. PSSI sudah melakukan blunder dengan mengumumkan pemecatan
sang juru taktik.
Lebih elok jika PSSI mendepak Simon setelah laga Indonesia vs Malaysia digelar.
Itu merupakan keputusan lumrah terjadi di sepak bola.
Kekecewaan fan Indonesia bertambah besar setelah Garuda kembali takluk saat menjamu Thailand di Stadion Gelora Bung Karno.
Apalagi Evan Dimas dkk kalah 0-3 dari Thailand.
Kekesalan suporter semakin berlipat ganda usai Timnas menderita kekalahan 0-5
dari Uni Emirat Arab dan menyerah 1-3 dari Vietnam.
Empat kekalahan beruntun membuat Indonesia terjerembab di posisi buncit tanpa
perolehan angka. Sementara Thailand dan Vietnam yang mengemas tujuh poin,
berada di peringkat pertama dan kedua.
Sedangkan UEA dan Malaysia harus puas menempati posisi ketiga dan keempat. UEA
masih punya kans besar lolos karena mengemas enam poin sementara Malaysia
mengumpulkan nilai tiga.
Peluang Indonesia lolos dari babak
penyisihan grup Zona Asia memang teramat kecil. Namun, duel melawan Malaysia
bisa dibilang sebagai pertaruhan harga diri.
Meski jarang berprestasi baik di level ASEAN dan Asia, pertemuan Malaysia vs
Indonesia selalu menjadi sorotan media. Rivalitas dua negara tetangga tersebut
juga merambah hingga melibatkan suporter.
Tekanan Suporter, Peperangan
suporter di dunia maya jadi pemandangan lumrah bila Malaysia bentrok lawan
Indonesia. Padahal, prestasi tertinggi di Asia Tenggara lebih sering diraih
Thailand dan Vietnam.
Konflik kedua suporter bahkan mulai meruncing di dunia nyata saat Indonesia
menjamu Malaysia pada laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar di
GBK, 5 September 2019.
Pertandingan Indonesia vs Malaysia sempat
terhenti sesaat pada babak kedua lantaran terjadi kericuhan di tribune
suporter.
Sejumlah pendukung Malaysia mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Suporter tim tamu pun sempat dievakuasi pada awal babak kedua dan pada akhir
pertandingan.
Kericuhan tersebut berujung sanksi dari FIFA. PSSI harus membayar denda sebesar
45 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp643 juta akibat ulah sebagian suporter
Indonesia
ndonesia berharap fan Malaysia
tidak melakukan aksi balasan ketika Harimau Malaya menjamu Merah Putih, pekan
depan.
Selain potensi tekanan dari suporter lawan, Timnas Indonesia juga harus
mengatasi isu internal terkait pemecatan Simon McMenemy.
Tanpa
Simon, Irfan Bachdim dan kawan-kawan akan ditangani duet caretaker
Yeyen Tumena dan Joko Susilo di Bukit Jalil.
Publik sepak bola tentu tak akan peduli masalah internal yang menghantui
persiapan Timnas Indonesia jelang lawan Malaysia. Dengan kehadiran Simon atau
tidak, laga melawan Harimau Malaya jadi pertaruhan martabat Indonesia. (bs/syakhruddin)