Induk usaha Google, Alphabet, dikatakan telah menawarkan untuk mengakuisisi perusahaan pembuat smartwatch Fitbit.
Fitbit sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berfokus dalam mengembangkan perangkat teknologi sensor dan nirkabel untuk kebugaran dan kesehatan.
Hingga saat ini, belum ada keterangan jelas
mengenai harga akuisisi yang telah ditawarkan oleh Alphabet.
Baik Alphabet maupun Fitbit masih
menolak untuk berkomentar maupun menyampaikan pernyataan resmi mereka mengenai
rencana akuisisi tersebut.
Saat ini Fitbit sedang kesulitan bersaing di pasar
smartwatch dengan Apple dan Samsung.
Sebelumnya pada awal tahun ini, Fitbit sempat
menurunkan harga pada beberapa perangkatnya dan meluncurkan penawaran
berlangganan baru yang disebut Fitbit Premium, namun usaha ini masih belum
mampu untuk meningkatkan prospek perusahaan.
Bahkan pada bulan Juli kemarin,
Fitbit sempat memangkas prospek untuk setahun penuh setelah penjualan
smartwatch Versa Lite tidak berjalan dengan baik.
Bahkan hingga hari Senin (28/10/2019) kemarin, harga saham Fitbit masih diperdagangkan
dengan harga di bawah US$ 6 (sekitar Rp 84 ribu)per saham.
Harga ini nampak sangat rendah bila dibandingkan dengan harga IP. Membuka bulan November ini Google memberikan kabar besar dan mengejutkan.
Mereka baru saja mencaplok Fitbit senilai USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 29,4 triliun. Kabar tersebut disampaikan Rick Osterloh, Senior Vice President Device and Services Google lewat blog resmi mereka.
Dia mengatakan akusisi ini memberikan
peluang untuk menghadirkan perangkat wearable buatan Google lebih banyak lagi
ke pasaran.
“Selama bertahun-tahun, Google telah
membuat kemajuan dengan mitra dengan Wear OS dan Google Fit, tetapi kami
melihat peluang untuk berinvestasi lebih banyak lagi di Wear OS serta
memperkenalkan perangkat Wearable buatan Google ke pasar,” ujar Rick.
“Fitbit telah menjadi pelopor dalam industri wearable dan telah berpengalaman menciptakan produk yang menarik, dan memiliki komunitas pengguna yang bersemangat.
Setelah akusisi ini kami akan bekerja
sama dengan tim ahli Fitbit memadukan hardware, software dan kecerdasan buatan
atau AI lewat produk yang dapat dikenakan dan memberi manfaat lebih banyak lagi
orang di seluruh dunia,” lanjutnya.
Berdasarkan perjanjian akusisi, Fitbit akan
bergabung dan menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google.
Meskipun telah menjadi bagian dari
Google, Fitbit memastikan data kesehatan yang dikumpulkan oleh mereka akan
sepenuhnya dirahasiakan dan tidak akan digunakan untuk kampanye iklan Google.
Dengan akusisi ini tentu akan membuat Google
dapat mengembangkan Wear OS yang lebih kuat berkat perangkat keras berkualitas
Fitbit.
Pada saat yang sama, produk Fitbit
akan menjadi lebih cerdas dan lebih akurat berkat perangkat lunak buatan
Google.
Semua itu bisa menjadi bekal raksasa pencarian
internet ini menghadapi dominasi Xiaomi dan Apple di pasar wearable.
Seperti diketahui data IDC pada
kuartal kedua 2019 Xiaomi menguasai 17,3% market share dan diikuti Apple dengan
14,8%.
Fit bit sendiri berada di urutan keempat dengan
pangsa pasar 10,1. Posisinya berada di bawah Huawei yang memiliki market share
14,1%. Sementara di urutan kelima ada Samsung dengan market 9,4%
(bs/syakhruddin)